Gubernur Riau: Investor Luar Negeri Minta Ikan Patin 30 Ton Per Hari

Daftar Isi


     
    Foto: Ikan Patin di Desa Wisata Koto Masjid, Kampar, Riau


     

    Lancang Kuning, KAMPAR - Gubernur Syamsuar mengatakan, ada investor dari luar negeri yang meminta pasokan ikan patin sebanyak 30 ton per hari. Namun, karena kondisi pandemi COVID-19, permintaan kerja sama itu jadi tertunda.

    Untuk mewujudkan kerja sama itu, Syamsuar mengandalkan Desa Wisata Koto Mesjid, Kabupaten Kampar, Riau. Desa ini lebih dikenal dengan sebutan Kampung Patin. Sebab, kampung itu memiliki budidaya ikan patin yang sudah dikenal. Sehingga desa ini mempunyai moto ‘tiada rumah tanpa kolam'.

    Baca Juga: Gubri ajak Menparekraf Keliling Kelokasi Wisata Riau

    Hampir setiap rumah yang ada di Kampung Patin memiliki paling tidak satu kolam patin. Dalam sebulan masyarakat setempat dapat memanen 390 hingga 400 ton ikan patin.

    "Di Desa Koto Masjid ini, sebelum pandemi ada permintaan 30 ton/hari. Kita siap, investor saat itu serius, tapi kita masih menunggu pandemi," ujar Syamsuar di depan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandi Salahuddin Uno saat kunjungan ke Kampar, Minggu (12/9).

    Baca Juga: Pasca PPKM, Kasus Covid-19 Terus Melandai. Tetap Patuhi Protkes

    Syamsuar menyebutkan, di Kampar ini banyak wisata alamnya, ada sungai Sebayang. Daerah itu dinilai sangat luar biasa, termasuk daerah-daerah lain di Riau.

    "Mudah-mudahan muncul desa-desa wisata baru yang bisa dibanggakan untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara," katanya.
     

    Baca Juga: Objek Wisata Danau Buatan Mulai Ramai Kembali, Warga Ramai - Ramai Berburu Sunset

    Sementara itu, Bupati Kampar, Catur Sugeng mengatakan, Kampung Patin menjadi salah satu destinasi wisata karena didukung kondisi alam yang baik. Salah satunya karena keberadaan Puncak Kompe yang menjadi spot wisata baru bak Raja Ampat.

    "Hari ini kita di puncak Kompe, ini luar biasa. Kebanggan kami. Masyarakat kami sangat bangga dan senang, kami harap kampar bisa lebih maju untuk pariwisatanya," ucap Catur, dikutip dari mediacenterriau
     

    Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Maut Beruntun di Tol Semanggi

    Catur berharap, ke depan ada exit tol di Koto Kampar untuk tol Pekanbaru-Padang. Karena itu diharapkan bisa mendukung destinasi wisata di Kampar.

    Bagi wisatawan yang ingin bermalam di Desa Wisata Koto Mesjid tidak perlu khawatir. Karena desa ini memiliki 18 homestay yang diberi nama homestay patin 1 hingga 18. Konsep yang diusung homestay yaitu ‘rumah warga’, sehingga wisatawan dapat merasakan tinggal di desa sebagai warga lokal. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Gubernur Riau: Investor Luar Negeri Minta Ikan Patin 30 Ton Per Hari
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar