Kisah Jenderal TNI Andika Perjuangkan Nasib Kuli Bangunan Jadi Tentara

Daftar Isi

    Foto: Jenderal TNI Andika Perkasa bertemu kuli yang jadi prajurit TNI AD. (Dispenad)

     

    Lancang Kuning – Prada Haidar Anam adalah seorang pemuda kelahiran Cirebon, Jawa Barat 20 tahun silam. Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya yang semula hanya bekerja sebagai seorang kuli bangunan, hari ini bisa menjadi seorang prajurit Tamtama Pusdikzi Kodiklatad TNI Angkatan Darat.

    Iya, Haidar Anam adalah seorang kuli bangunan yang dulunya bekerja merenovasi sejumlah bagian di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) bersama Sandi seorang kuli bangunan yang memiliki kelainan fisik yang sangat dekat dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

    Sebelum mengikuti pendidikan sebagai Tamtama TNI Angkatan Darat, Anam sangat rajin dan bersemangat. Dia sering olahraga di lingkungan Mabes Angkatan Darat lari serta fitness untuk memperkuat fisiknya ketika seluruh prajurit TNI Angkatan Darat yang bermarkas di Mabesad belum memulai lari pagi di Mabesad.

    Sandi yang mendampingi Anam sejak awal proses pendaftaran, sering kali memanfaatkan waktu luangnya untuk berolahraga memutari lapangan Mabesad pada pukul 04.00 sampai 05.00 pagi. Waktu itu diambil dua sahabat itu agar tidak bertemu dengan para prajurit TNI AD aktif lainnya yang biasa menjalankan aktivitas olahraga pada pukul 07.00 sampai dengan 09.00 wib.

    "Saya kalau olahraga jam 6 atau jam 7 pagi itu suka malu bertemu dengan bapak-bapak TNI. Saya kan bukan siapa-siapa. Jadi saya olahraga bareng Sandi jam 4 sampai jam 5 pagi. Setelah itu istirahat persiapan kerja paginya," kata Prada Haidar Anam dilansir VIVA Militer dari Youtube Dispenad, Selasa, 27 Juli 2021.

    Pada suatu hari, Haidar Anam melakukan pekerjaan seperti biasanya yaitu mengecat saluran air di lingkungan Mabesad. Nah, di pagi itu, tanpa disengaja Kasad Jenderal TNI Andika yang tengah bersepeda datang menghampiri Anam.


    Foto: Jenderal TNI Andika bersama Prada Anam dan Sandi di Mabesad. (Dispenad)

    Orang nomor satu di Korps TNI Angkatan Darat itu menanyakan kesiapan Anam yang pernah disampaikan kepada Sandi bahwa Anam ingin menjadi seorang prajurit TNI Angkatan Darat. Pagi itu, Jenderal TNI Andika langsung menanyakan kepada Anam tentang persiapan pendaftaran untuk menjadi prajurit TNI Angkatan Darat kepada Anam.

    "Hai, pendaftaran sudah mulai belum?" tanya Jenderal TNI Andika Perkasa kepada Haidar Anam.

    "Belum tahu pak, saya belum cek," ujar Anam yang tidak menyangka yang datang bertanya adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

    "Sudah. Coba cek pendaftaran online Tantama. Daftarkan segera," kata Jenderal TNI Andika, dilansir LKC dari Viva.co.id

    "KTP kamu mana? Yaudah nanti waktu istirahat dicek, kelihatannya sudah mulai pendaftaran online. Umur kamu berapa? tanya KSAD mencari tahu kesiapannya.

    "Umur 20 tahun pak," jawab Anam.

    "Ya sudah. Semua syarat-syarat sudah siap kan? langsung daftarin. Terus setelah daftar lapor saya. Lapor ke saya pendaftaran onlinenya, terus kapan mulai kumpulin berkas-berkas, laporin saya. Harus siap ya," ujar Jenderal TNI Andika yang langsung melanjutkan olahraga paginya bersepeda berkeliling Mabesad.

    Ternyata benar saja, upaya pendaftaran secara online sebagai Tamtama TNI Angkatan Darat yang dilakukan oleh Haidar Anam berhasil. Dia pun mengikuti pendidikan di Pusdikzi Kodiklatad TNI Angkatan Darat di Bogor, Jawa Barat.

    Berkat semangat dan keinginan yang kuat, usaha Haidar Anam melakukan olahraga sebelum matahari terbit pun membuahkan hasil. Saat ini, Haidar Anam sudah resmi menjadi prajurit TNI Angkatan Darat Korps Zeni TNI Angkatan Darat.


    Kabar berhasilnya Anam menjadi prajurit TNI Angkatan Darat itu pun terdengar hingga ke telinga Sandi. Seorang kuli bangunan yang sejak awal mendukung dan memberikan motivasi kepada Anam bahwa dirinya bisa menjadi seorang TNI Angkatan Darat itu terlihat sangat senang mendengar sahabatnya berhasil menjadi seorang yang kini menggunakan pakaian dinas loreng.

    "Sandi juga merasa bangga, Anam sekarang sudah jadi tentara, bisa pakai baju tentara. Bangga banget. Gak nyangka bisa jadi tentara kaya gini tuh," kata Sandi menanggapi kabar keberhasilan Anam.

    Suatu ketika, Anam pun datang kembali ke Mabesad. Dia berencana ingin membuat kejutan atas keberhasilannya kepada Sandi. Sandi pun menyambut kedatangan Anam dengan sangat bahagia.

    Raut bangga di wajah Sandi tidak dapat disembunyikan. Keberhasilan sahabat yang dulunya sebagai kuli bangunan kini menjadi prajurit TNI Angkatan Darat merupakan kebanggaan tersendiri buat Sandi.

    Di tengah kunjungannya, Anam dan Sandi kembali bertemu dengan Jenderal TNI Andika Perkasa. Jenderal TNI Andika pun sangat terlihat bangga melihat Anam menggunakan seragam PDL loreng khas pasukan TNI AD.

    Sontak saja Jenderal bintang empat di TNI Angkatan Darat itu menyampaikan pesan kepada Anam agar jangan pernah lupa dukungan dari orang-orang terdekat yang dulunya pernah berjuang bersama-sama di masa sulit, seperti Sandi.

    "Ini sayang sama Anam. Dia bantuin terus waktu seleksi. Ini juga tukang bangunan, sahabatnya Sandi. Sekarang jadi tentara. Jangan pernah lupa. Jangan melanggar. Nggak usah ikut teman-teman. Anam tahu penderitaan bersama Sandi dulu, jangan mau dipecah. Pokoknya diajak melanggar, jangan mau. Nanti dia ini sering diingeti sama Sandi yaa. Anam jangan ikut-ikut yang nggak bener," kata Jenderal TNI Andika Perkasa kepada Prada Haidar Anam. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kisah Jenderal TNI Andika Perjuangkan Nasib Kuli Bangunan Jadi Tentara
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar