Jenis kain tenun dari Bali

Daftar Isi

    LancangKuning - Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibukota provinsinya adalah Denpasar, Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura dan Balu dwipa. Bali juga memiliki beberapa pulau kecil yang termasuk dalam provinsi Bali, antara lain pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan, pulau Ceningan, pulau Serangan, dan pulau Menjangan. Bali sangat terkenal di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia sebagai daerah atau tujuan wisata dunia dengan keunikan seni dan budayanya yang disertai dengan pemandangan alam dan laut yang indah.

    Pulau Dewata merupakan tempat yang sangat cocok untuk liburan keluarga atau untuk bulan madu yang dilengkapi dengan fasilitas atau akomodasi kelas dunia, dan juga Bali memiliki banyak tempat wisata terkenal dunia yang menarik untuk dikunjungi. Selain terkenal dengan pulau-pulaunya yang sangat indah, Bali juga terkenal dengan oleh-oleh yang unik, salah satunya adalah kain tenun. Secara historis, kain tenun Bali ini mulai berkembang sejak tahun 1985 di Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung. Tepatnya pada masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong.

    Beberapa saat kemudian, kain ini merambah ke desa-desa sekitar Kabupaten Klungkung, salah satunya di Desa Sulang. Ada beberapa jenis kain tenun Bali, salah satunya adalah:

    1. Kain poleng

    Kain ini sangat identik dengan umat Hindu di Bali, kain ini memiliki motif kotak-kotak hitam putih seperti papan catur. Kain poleng juga sering digunakan untuk upacara adat di Bali, kain poleng biasanya dililitkan pada patung dan pura yang ada di Bali. Kain poleng dimaknai sebagai lambang Rwa Bhineda, yang berarti representasi dari dua sifat yang berbeda atau bertolak belakang, yang digambarkan dalam warna hitam putih.

    2. Kain songket Bali

    Kain ini di buat menggunakan alat tradisional tenun, dan biasanya digunakan diacara tertentu saja seperti acara pernikahan, acara potong gigi dan acara adat.

    3. Kain cepuk

    Kain tenun cepuk dari Desa Tanglad, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Kain tenun cepuk di Nusa Penida memiliki berbagai jenis dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. Jenis kain yang sangat umum untuk dilihat dan ditemukan adalah kain tenun cepuk braket, karena fungsinya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pulau ini. Kain cepuk terdiri dari berbagai jenis dan warna memiliki arti yang berbeda-beda

    4. Kain endek

    Kain endek berasal dari kata lokal “gendekan” atau “ngendek” yang artinya diam atau tetap dan tidak berubah warna. Kain tenun endek ini sudah ada sejak abad ke-18 Masehi dan sampai sekarang kain tersebut masih ada dan terbukti kain endek masih dilestarikan oleh masyarakat Bali.

    Seiring dengan perkembangan zaman, kain endek ini tidak hanya digunakan oleh kalangan bangsawan, tetapi juga dapat digunakan oleh masyarakat awam untuk kegiatan sehari-hari.

    5. Kain kling

    Kain kling dipercaya memiliki kekuatan magis, biasanya kain ini digunakan untuk acara-acara adat karena kain ini tergolong kain cinta saklar. Kain kling identik dengan warna cerah.

    6. Kain gedongan

    Kain ini sangat tradisional, dari cara pembuatannya menggunakan alat tenun tradisional yang digerakkan dengan tangan dan setiap helai benangnya dikencangkan menggunakan sisir.

    7. Kain gringsing

    Kain ini merupakan satu-satunya kain yang dibuat dengan teknik double tie dan membutuhkan waktu kurang lebih 2-5 tahun. Kain gringsing berasal dari desa Tenangan, Bali.

    (Acii)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel  Jenis kain tenun dari Bali
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar