Barikade 98: Amien Rais Bukan Bapak Reformasi, Tapi Penumpang Gelap

Daftar Isi

    Foto: Tokoh reformasi dan pendiri PAN Amien Rais. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

    Lancang Kuning – Indonesia telah memasuki 23 tahun Reformasi pada 21 Mei 2021. Setelah peristiwa Reformasi 1998, nama Amien Rais lekat dengan sebutan Bapak Reformasi. 

    Sejumlah aktivis reformasi 1998, yang menamakan diri mereka Barikade 98, menyebut Amien Rais tidak pantas menyandang sebutan tersebut. Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani mempertanyakan sebutan atau gelar Bapak Reformasi yang disematkan kepada Amien Rais. 

    "Kita ingin bertanya kepada Amien Rais, ketika anda disebut sebagai Bapak Reformasi atau Tokoh Reformasi, siapa yang memberi label katokohan itu kepada anda?" Kata Benny dalam keterangannya yang dikutip Sabtu 22 Mei 2021, dilansir LKC dari Viva.co.id

    Benny menegaskan, pada saat aktivis 98 berjuang menumbangkan rezim Orde Baru dan Presiden Soeharto, tidak pernah merasa bahwa Amien Rais bersama-sama dengan perjuangan aktivis 98 saat itu. Bahkan Benny menyebut Amien Rais penumpang gelap reformasi.

    "Karena toh aktivis 98 tidak pernah merasa dalam perjuangan 23 tahun lalu Amien Rais berada bersama-sama kami, kecuali dia hanya sebagai penumpang gelap dari gerakan reformasi itu sendiri," ujarnya. 

    Dikatakannya, Amien Rais tidak pernah menjadi bagian dari gerakan 98. Bahwa Amien pernah muncul tanpa diundang ketika mahasiswa saat itu melakukan pendudukan DPR, dan pernah terlibat dalam pertemuan dengan kelompoknya, dan bukan kegiatan mahasiswa, itu adalah urusan Amien Rais sendiri. 

    "Aktivis 98 tidak pernah memberikan gelar kepada Amien Rais. Karena itu meminta Amien Rais untuk tidak lagi menggunakan gelar tersebut," ujarnya. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Barikade 98: Amien Rais Bukan Bapak Reformasi, Tapi Penumpang Gelap
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar