Hari Pangan Se-Dunia, Wali Kota: Cabai Dumai Merambah ke Daerah Lain

 

Foto: Wali Kota Dumai dan para pejabat terkait 
 

LancangKuning.Com, DUMAI - Kota Dumai yang selama ini dikenal dengan kawasan industrinya, ternyata menyimpan potensi pertanian yang bisa dihandalkan. Bahkan kedepan, bakal ada penambahan lahan pertanian antara 4000 sampai 5000 hektar.

Walikota Dumai H Zulkifli AS sangat merespon baik atas keberhasilan yang dicapai para petani dan peternak di Dumai. Apalagi saat ini, Dumai telah menjadi sentra pertanian bahkan hasilnya telah merambah hingga Beberapa kabupaten dan kota seperti ke Batam Kepri, Sumbar, Pekanbaru, Rokanhilir, dan Dumai.

Di Hari Pangan se Dunia ke-38 tahun 2018 wako melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Dumai menyerahkan bantuan kepada kelompok tani dan peternak di Kota Dumai.

“Kita telah menjadi sentra pertanian, untuk di Kecamatan Bukit Kapur hasil pertaniannya capai 8 ton dan di Kecamatan Sungai Sembilan mencapai sekitar 9 ton lebih,”jelas wako, Kamis (1/11/2018).

HPS ke 38 merupakan momentum menguatkan peran petani pada pembangunan pertanian berbasis spesifik lokasi. Hal tersebut selaras dengan tema HPS Optimalisasi Sumberdaya Lokal Menuju Kemandirian Pangan.

Selain pengembangan dalam skala besar, juga bisa dikembangkan skala rumah tangga, seperti daerah kita termasuk daerah perkotaan, pemanfaatan lahan pekarangan dapat dikembangkan melalui upaya pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan manfaat lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

Upaya ini dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan keluarga seperti aneka sayuran, buah, serta budidaya ternak dan ikan sebagai tambahan untuk ketersediaan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, dan protein bagi keluarga pada suatu lokasi kawasan perumahan/warga yang saling berdekatan.

Dilihat dari perkembangan penduduk secara Nasional umumnya dan Kota Dumai khususnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sehingga kebutuhan terhadap pangan, air dan energi sangat dominan. Kebutuhan pangan pada saat ini baru 515 % tersedia dari dalam dan sisanya merupakan pasokan dari luar daerah melalui jalur distribusi.

Apabila tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan, bisa menyebabkan terjadinya situasi rawan pangan dan gizi pada masyarakat. Apalagi dengan pengaruh perubahan iklim yang tidak menentu pada akhir-akhir ini. Dan beberapa waktu yang lalu telah mendeklarasikan Provinsi Riau sebagai Provinsi sagu.

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penerima penghargaan mulai dari petugas/ penyuluh PNS dan Non PNS, kepada para pelaku usaha baik di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Semoga kedepan akan lebih baik lagi. Selanjutnya dalam mendukung pembangunan di bidang pertanian, Pemerintah melalui dana APBN dan APBD I dan II telah memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana,saya harapkan kepada bapak-bapak petani, peternak dan nelayan dapat memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal,”jelas wako lagi.

Kadis DKPP Dumai Hadiyono SHut menambahkan HPS sebagai wahana meningkatkan pemahaman,kepedulian serta menggalang kerjasama dengan pihak terkait dalam sinergi pangan. Diharapkan kegiatan ini memotivasi stakeholder ketahuan pangan untuk berpartisipasi aktif secara berkelanjutan dalam pembangunan ketahuan pangan serta mengkomunikasikan hasil hasil pembangunan ketahanan pangan pada masyarakat.

“Kita juga memberikan penghargaan kepada para petani, pelaku usaha dan petugas.
Penyerahan bantuan bibit dan sarana prasarana kepada Kelompok Tani dan ternak binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Dumai, yaitu bidang Ternak, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. (*)

Sumber. DumaiPos