Klasifikasi Human Error

Daftar Isi

    LancangKuning Pada dasarnya terdapat klasifikasi human error untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya error tersebut. Menurut Iftikar. Z. Sutalaksana (1979) secara umum mengklasifikasikan penyebab kesalahan manusia sebagai berikut:

    1. Sistem yang menyebabkan kesalahan manusia Mekanisme sistem memungkinkan manusia melakukan kesalahan, seperti tidak patuh secara ketat dengan tata tertib manajemen.
    2. Mendorong desain kesalahan manusia Terjadinya kesalahan disebabkan oleh buruknya desain atau desain sistem kerja. Menurut hukum Murphys, jika perangkat dirancang tidak sesuai untuk pengguna (ergonomis), mungkin ada ketidakcocokan saat menggunakan perangkat, dan ini akan terjadi cepat atau lambat. Akan terjadi.
    3. Kesalahan manusia murni. Misalnya karena alasan keterampilan, pengalaman dan psikologis, itu murni human error.

    Kesalahan biasanya didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan operasi yang benar yang diharapkan dalam keadaan tertentu. Kesalahan ini terjadi hanya jika perhatian yang tepat dapat digunakan untuk menanggapi peristiwa yang diamati dan operasi akhir tidak mencapai tujuan yang dimaksudkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil akhir dari kesalahan tersebut adalah suatu peristiwa, sehingga suatu peristiwa dapat diamati kemudian. Kesalahan ini tidak hanya dibatasi oleh keluaran yang buruk atau parah.

    Pada saat yang sama, kecelakaan mengacu pada peristiwa yang tidak direncanakan, diantisipasi atau diharapkan, dan biasanya menghasilkan hasil yang tidak menguntungkan. Kesalahan merupakan peristiwa psikologis yang disebabkan oleh faktor psikologis, sehingga kemungkinan sebagian atau seluruh kesalahan belum teridentifikasi. Beberapa klasifikasi (istilah) salah:

    1. Kesalahan pengetikan (Miss Perseption) Di sini, kesalahan terjadi saat mengamati data masukan, yang mengarah pada persepsi yang salah, dan kesalahan terjadi saat mengambil tindakan korektif.
    2. Niat salah (salah) Di sini, data masukan telah diamati dengan benar, tetapi pemahaman yang salah telah dihasilkan, yang mengarah pada resolusi yang salah.
    3. Kesalahan eksekusi (selip) Di sini, data masukan telah diamati dengan benar dan pemahaman yang benar telah diperoleh, tetapi ada kesalahan dalam operasi penguraian. Menurut sumber atau penyebab kesalahan, itu dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:
    • Kesalahan endogen Kesalahan dapat terjadi dalam proses internal operator. Penghapusan atau pengurangan kesalahan ini harus melibatkan faktor psikologis, fisik dan neurologis.
    • Kesalahan eksternal Kesalahan terjadi di luar proses dan operator. Menghilangkan atau mengurangi kesalahan semacam itu harus mengarah pada desain dan pemikiran teknis tentang objek dan lingkungan kerja.

    Faktor yang mempengaruhi kesalahan manusia Menentukan penyebab human error memang tidak mudah, apalagi jika ingin mengetahui penyebab pastinya. Secara sistematis, setiap kesalahan yang terjadi akan dikaitkan dengan faktor situasional, faktor tunggal, atau kombinasi dua faktor.

    1. Faktor kontekstual merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan yang berkaitan dengan situasi dimana aktivitas atau pekerjaan tersebut terjadi. Meister (Meister, David 1981) menunjukkan bahwa secara umum faktor-faktor tersebut meliputi tata letak ruang dan peralatan kerja, lingkungan, desain mesin, perkakas tangan, metode penanganan, informasi rencana kerja transportasi dan inspeksi, serta instruksi kerja.
    2. Faktor individu merupakan faktor yang berhubungan dengan karakter seseorang. Faktor-faktor ini disebut juga dengan faktor-faktor khusus, yaitu faktor-faktor yang unik pada setiap orang. Faktor-faktor yang termasuk faktor pribadi meliputi keterampilan, kepribadian, keterampilan, fisik, usia, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman. Faktor adat juga termasuk masalah perkawinan, hubungan internasional, konflik emosional dan sikap.

    Seperti yang dilakukan Swain, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan juga dapat dikelompokkan dengan cara lain. Swain (Kirwan, Barri, 1994) mengartikan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai faktor pembentuk kinerja (SPFS). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Satu jenis. Faktor eksternal pribadi (karakteristik situasi dan tugas) b. Faktor internal individu (faktor gender yang sama) Tekanan psikologis adalah penghubung antara dua faktor di atas.(M. Dani)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Klasifikasi Human Error
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar