Daftar Isi
LancangKuning - Menurut Werner Reinartz dan Peter Saffert, kreativitas adalah bentuk pemikiran lain, yaitu kemampuan untuk menemukan solusi yang tidak konvensional atas masalah. Menurut Yayasan Pendidikan Inovasi, pemahaman inovatif adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan cara atau terobosan baru untuk menghadapi situasi atau masalah tertentu, dan situasi atau masalah baru ini biasanya tercermin dalam solusi Pendekatan terhadap masalah baru atau unik berbeda dan lebih baik dari sebelumnya.
Secara umum, manusia menganggap kreativitas sebagai mitos, dan berbagai pernyataannya membatasi potensi kreativitas yang ada di sekitar mereka atau hanya di dalam diri mereka sendiri. Berbagai mitos kreatif dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Saya tidak memiliki bakat untuk kreativitas (semua orang kreatif! Untuk menjadi kreatif, Anda harus menganggap diri Anda kreatif).
- Jika saya dapat melakukan satu hal, itu tidak berarti menjadi kreatif (banyak hal "normal" yang Anda lakukan belum tentu sesuatu yang dapat dilakukan orang lain).
- Jenis kreativitas hanya ada satu (kreativitas bukan hanya ahli melukis atau komposisi).
- Biarkan orang kreatif melakukan hal-hal kreatif (setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan ide-idenya sendiri).
- Kreativitas tidak bisa dipelajari (kreativitas selalu ada di sekitar kita).
- Orang kreatif selalu tampil "aneh" (kreativitas berekspresi membawa hal-hal baru, sehingga terlihat "berbeda" dari yang populer).
- Orang kreatif bersifat spontan dan tidak terorganisasi.
- Saya terlalu tua untuk menjadi kreatif (banyak orang mengira mereka memikirkan segalanya ketika mereka masih muda, tetapi saya hanya memikirkan teori ruang angkasa ketika saya dewasa Einstein-Einstein. Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia adalah "saraf" Plastik ". ) Ya, struktur otak bisa diubah sesuai kebutuhan).
- Kreativitas berarti menemukan hal-hal baru yang dapat mengubah hal-hal tertentu secara signifikan (kita akan terus beradaptasi dengan lingkungan melalui perubahan halus dan secara kreatif mengoptimalkan aktivitas kita sehari-hari).
Proses menghasilkan ide-ide inovatif atau inspiratif membutuhkan banyak tahapan. Itu tergantung pada setiap orang. Inovasi adalah memikirkan dan melakukan beberapa hal baru untuk meningkatkan atau menciptakan nilai guna manfaat sosial / ekonomi (Gde Raka, 2001). Berdasarkan sejarah psikologi kognitif Wallas, disebut teori Wallas, yang merupakan salah satu dari sekian banyak teori yang dikutip selama ini, yang dikemukakan dalam karyanya "The Art of Thought" (Pirto, 1992) pada tahun 1926. Secara umum, kreativitas muncul melalui empat tahap, dan proses tersebut terus mengalir keluar dari manusia secara perlahan.
Prinsip-prinsip Kreativitas
Pemikiran kreatif harus memiliki mode kreatif dasar. Ini dapat membantu menyelesaikan masalah untuk menemukan solusi. Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat bagi ciptaan manusia. Ketika manusia menggunakan pemikiran inovatif, maka akan memiliki banyak kegunaan, yaitu:
- Cari ide, ide, peluang, dan inspirasi baru.
- Ubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi langkah bijak berikutnya.
- Mencari solusi inovatif.
- Carilah peristiwa yang tidak ada sampai menjadi penemuan baru.
- Temukan teknologi baru.
- Ubah batasan yang sudah ada menjadi keuntungan dan keuntungan.
Orang kreatif berasal dari orang yang sering menggunakan otak kanan karena cenderung berpikir jangka panjang, memiliki keterampilan, dan cara berpikir yang berbeda dengan orang lain. Pada saat yang sama, otak kiri cenderung berpikir jangka pendek dan logis. Orang yang berpikir kreatif sering menggunakan cara berpikir berotak kanan dan jarang menggunakan otak kiri untuk berpikir logis. Otak kiri dan otak kanan beroperasi dari perspektif yang berbeda.
Setiap orang memiliki kecenderungan berpikir dominan otak kanan atau otak kiri, sehingga dapat terinspirasi untuk melakukan aktivitas berdasarkan kecenderungan dominan tersebut. Memori otak kiri sebagai pengontrol IQ bersifat jangka pendek. Pada saat yang sama, otak kanan berperan sebagai kecerdasan emosional jangka panjang (EQ). Namun, menurut para ahli, kebanyakan orang di dunia lebih banyak hidup di otak kiri.
Dalam menyelesaikan permasalahan, permasalahan dan hambatan dalam kehidupan sehari-hari serta karya perintis dan inovatif, kemampuan seseorang untuk memaksimalkan kerja otak kanan merupakan faktor penting yang menyebabkan terjadinya kegagalan dan kegagalan yang mengarah pada jiwa kreatif yang lebih tinggi.
Kreativitas tidak hanya memecahkan masalah, tetapi juga memecahkan masalah yang jawaban tidak pasti dengan mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan sendiri, sehingga tercipta solusi yang lebih baik, orisinal, dan kreatif. Kreativitas tidak dapat ditiru / dicangkokkan atau dipaksakan kepada orang lain, tetapi dapat dipelajari dan di praktik kan. (yafi)
Komentar