Proses Persiapan Pencelupan

LancangKuning - Persiapan Proses Pencelupan Dan Pencapaian Kain Selulosa

Persiapan proses pencelupan dan pencelupan dan pengecapan terhadap kain selulosa kapas dan rayon adalah cara-cara untuk mempersiapkan bahan yang akan mengalami proses pencelupan serta pencapaian sehingga akan memudahkan dalam proses penanganan berikutnya. Persiapan di lakukan sebelum kain mengalami proses basah atau proses kimia. Proses persiapan ini meliputi pembukaan dan penumpukan kain, penyambungan kain, serta pemeriksaan kain.

Pembukaan dan Penumpukan kain (Pile Up)

Pile-up merupakan suatu proses menumpuk gulungan kain pada palet atau kereta kain dengan cara membuka gulungan kain tersebut hingga memenuhi kapasitas palet. Kapasitas palet atau kereta berkisar + 2000-2500 meter sehingga di dalam satu tumpukan terdiri dari banyak gulungan. Panjang dari kain pada palet tidak boleh melebihi kapasitas yang telah di tentukan, panjang kain yang telah melebihi kapasitas dari palet menyebabkan tumpukan kain terlalu tinggi sehingga menjadi mudah roboh, penumpukan yang di buat harus rapi, sejajar, tegak, dan tidak miring.

Pengisian Kartu Proses (Flow Sheet)

Flow sheet atau kartu proses adalah satu kartu yang berisikan informasi tentang nama dari pemilik kain, jenis kain, konstruksi kain, lebar dari kain, jumlah gulungan yang di dapat, panjang dari tiap gulungan, dan proses lainnya. Kartu proses digunakan sebagai pengendali selama kain mengalami proses terhadap lini produksi, sehingga memudahkan dalam pengontrolan. Kartu proses pada tiap industry mempunyai bentuk serta format yang berbeda namun mempunyai prinsip yang sama.

Pemberian Kode (Kodifikasi)

Kodifikasi merupakan suatu proses pemberian kode pada pangkal kain sampai ujung kain grey yang sudah di pile up dengan memakai alat tulis permanen. Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindar dari kekeliruan antara kain yang satu dengan yang lain terutama pada kain order luar serta mempermudah dalam pemrosesan pengelompokan kembali pada proses penyelesaian akhir (making up).

Kesalahan yang terjadi dalam penulisan kode bisa menyebabkan kesulitan dalam pemrosesan pengelompokan kembali setelah selesai proses sehingga di butuhkan waktu yang lama untuk mengelompokkannya, akibat lainnya bida terjadi kekeliruan baik dalam proses -proses ataupun penyelesaian akhir.

Penyambungan Kain (Sewing)

Sewing adalah proses penyambungan terhadap ujung kain yang satu dengan ujung kain yang lain. Tujuan dari proses ini untuk kain di atas palet menjadi satu kesatuan sehingga pada saat proses tidak akan terputus.

Proses penyambungan kain di lakukan dengan mesin obras khusus sambung, bukan dengan mesin jahit biasa. Penggunaan mesin jahit biasa dengan satu benang yang menghasilkan sambungan yang tidak kuat, sambungan tidak rata, dan menyisakan ujung kain sehingga bisa menu rak rol pedar.

Untuk memperkuat sambungan agar tahan dari tarikan, maka menyambungkan dengan mesin obras bagian tepi kain di berikan kain tepis yang berwarna. Kain tepis ini selain berfungsi untuk memperkuat sambungan dan mencegah tepi kain melipat juga berguna untuk mengetahui batasan antar gulungan.

Pemeriksaan Kain

Pemeriksaan kain ini merupakan memeriksa kain grey yang sudah di sambung dengan tujuan agar dapat mengetahui adanya cacat pada kain, panjang, lebar, kotoran-kotoran, dan mengetahui adanya logam sehingga kain yang akan di proses sudah siap untuk di proses, serta tidak terjadi gangguan selama proses berlangsung.

Mesin inspecting dilengkapi dengan alat penghitung panjang, tron director, dan meja pemeriksa. Penghitung panjang berguna untuk mengetahui panjang dari tiap gulungan kain serta kebenaran antara panjang yang sudah tertulis pada kain dengan panjang hasil dari inspecting. Apabila terjadi perbedaan panjang, kain tersebut dilepaskan dari sambungan dan di berikan keterangan.

Iron director sendiri berfungsi untuk mendeteksi adanya logam pada kain, alat ini akan berbunyi atau bersuara bila pada kain terdapat logam. (tina)