Dasar Teknik Fabrikasi

Daftar Isi

    LancangKuning - Sebelum mengenal lebih jauh dasar-dasar fabrikasi lebih baik kita kenali dulu pengertiannya. Proses mengolah suatu komponen material seperti pipa, plat,  stainless, alumunium, baja dan berbagai logam yang lainnya  yang kemudian diolah menjadi alat produksi atau struktur suatu konstruksi. Untuk membentuknya menjadi alat yang jadi makanya diperlukan fabrikasi.

    Fabrikasi memiliki dua jenis diantaranya, pertama workshop fabrications, hal ini berarti pengerjaan fabrikasi dilakukan dalam suatu gedung atau banguna. Dan di dalam gedung sudah disediakan segala macam mesin-mesin dan alat untuk melakukan proses fabrikasi, seperti plat, mesin las, mesin potong dan lain-lain.

    Kedua site fabrications ialah berbeda dari workshop pengerjaan nya dilakukan diluar bangunan atau dikerjakan di lapangan yang terbuka. Site fabrications lebih berfokus pada struktur suatu bangunan atau gedung yang akan dirikan. Di bidang migas juga terdapat hal ini namun berbeda yang pertama namanya onshore fabrication ialah proses fabrikasi dan instalasi dilakukan di darat dan yang kedua adalah off share fabrication yaitu proses fabrikasi dan instalasi dilakukan di tengah laut.

    Di sini semua proses fabrikasi dilakukan mulai dari pengiriman, bahan material sampai dengan proses pemasangan.

    Untuk melakukan fabrikasi perlu beberapa tahap atau beberapa teknik yang harus dilakukan terdiri dari 9 langkah, pertama proses penandaan atau marking ialah setelah semua bahan baku sampai hal yang dilakukan kemudian adalah marking artinya dilakukan pengukuran dan membentuk sketsa secara langsung pad bahan baku atau material dari semua bahan berdasarkan shop drawing yang telah dibuat.

    Kedua proses pemotongan, seperti namanya dilakukan pemotongan terhadap material yang sudah diberi tanda untuk dilakukan pemotongan, bisa menggunakan mesin potong atau cutting torch. Teknik  yang dilakukan bisa menggunakan oxy flame cutting, mesin hidrolik atau yang lainnya.

    Ketiga pengeboran, proses ini untuk membuat lubang baut disesuaikan dengan diameter baut. Ukuran yang digunakan biasanya disesuaikan dengan ukuran standar untuk dilakukan erection pada site. Keempat adalah proses penyetelan, setelah material tersebut dibentuk kemudian dilakukan penyetekan atau perakitan menjadi material yang jadi. Proses ini lebih dikenal dengan las titik untuk dilakukan  fit up sebelum material dirakit secara welding.

    Hal ini untuk mengunci hasil dari suatu penyetelan bisa dalam pipa atau rangka plate untuk bisa dilanjutkan pada proses pengelasan. Kelima adalah proses pengelasan, seperti las pada umumnya dilakukan untuk menyambung dua bagian logam dengan energy panas. Caranya dengan memanaskan logam induk dan logam pengisi untuk menghasilkan sambungan yang baik. Karena kualitas sambungan tergantung dari tukang lasnya sendiri.

    Proses keenam dilakukan pemeriksaan terhadap produk yang baru setengah jadi atau yang sudah jadi. Proses pemeriksaan dilakukan oleh seorang quality control yang akan melihat dan menilai apakah suatu produk itu sesuai standar atau tidak, prosesnya mencakup bahan material, bagiannya,  bentuk, kualitas pengelasan dan lain-lain. Persiapan finishing, setelah semua selesai diperiksa selanjutnya yang dilakukan adalah pembersihan  permukaan material, hal ini untuk menghilangkan baja dari proses pinggiran yang kasar dan sisi pemotongan.

    Proses ini harus dilakukan sebelum proses pengecatan dilakukan. Hal terakhir adalah penyemprotan, penyemprotan dengan menggunakan pasir yang bertekanan tinggi ke semua bagian material untuk menghilangkan berbagai kotoran ataupun logam yang masih menempel. Terakhir adalah pengecatan, proses ini sesuai dengan keinginan si pemilik atau sesuai prosedur yang telah ditentukan.

    Proses fabrikasi diatas memerlukan banyak alat yang digunakan seperti Acetylene, Gas CO2, Instalasi pipa, Air  Compressor, Instalasi jaringan telepon dan internet local dan instalasi listrik. Ada alat mesin yang digunakan seperti mesin las, mesin pengecatan, mesin sharing, mesin bending dan roll. Dan barang produksi yang dihasilkan seperti ducting, hopper, conveyor, stage, structure, storage tangki dan lain-lain. (romi)

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Dasar Teknik Fabrikasi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar