Israel Segera Mulai Proyek Kereta Gantung Membelah Yerusalem

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi Kota Tua Yerusalem, Tepi Barat. Israel berencana memulai proyek kereta gantung di Yerusalem yang ditentang penduduk Palestina. (THOMAS COEX / AFP)

    Lancang Kuning - Pemerintah Israel tengah memulai persiapan proyek kereta gantung di kawasan Yerusalem Timur yang mereka duduki.

    Proyek itu dinilai kontroversial karena akan mengubah lansekap Kota Tua Yerusalem, dan semakin memperluas cengkeraman Israel di wilayah pendudukan itu dan lingkungan mayoritas Arab Palestina.

    Seperti dilansir Middle East Eye, Jumat (13/11), proses penggalian untuk pondasi akan dilakukan pada pertengahan November mendatang. Hal itu disampaikan oleh Direktur Proyek Kereta Gantung, Shmulik Tzabari.

    Pemerintah Israel melalui Badan Pembangunan Yerusalem (JDA) dilaporkan sudah mengantongi izin untuk menebang pepohonan di Gunung Sion dari Komisi Kehutanan Kementerian Pertanian.

    Mereka juga akan membongkar sejumlah infrastruktur yang berada di jalur kereta gantung seperti saluran air bersih, selokan, dan jaringan kabel telekomunikasi.

    Pada Juli lalu, tiga pihak mengajukan petisi ke pengadilan tinggi Israel terkait rencana pembangunan kereta gantung itu.

    Mereka adalah Gerakan Dunia Karaite yang mempunyai taman pemakaman di jalur yang akan dilalui kereta gantung, para warga Palestina di Silwa, dan lembaga nirlaba Israel, Emek Shaveh, yang menolak politisasi situs arkeologi.

    Pengadilan tinggi meminta pemerintah Israel untuk memberikan data-data terkait proyek itu, sebelum menerbitkan putusan pada 22 November mendatang. Namun, Tzabari mengatakan meski keputusan pengadilan belum terbit, proses penggalian pondasi akan tetap berjalan.

    Kereta gantung itu nantinya akan membentang dari Gerbang Dung di kawasan kota tua hingga Yerusalem Barat sepanjang 1.4 kilometer.

    Menurut perkiraan Israel, keberadaan kereta gantung itu akan membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di Yerusalem. Bahkan, mereka memperkirakan moda transportasi itu bisa mengangkut 3.000 penumpang pada jam sibuk.

    Kereta gantung itu akan membutuhkan 15 tiang beton setinggi 26 meter. Sementara kereta gantung yang disiapkan berjumlah 73 unit, dengan daya angkut per unit sebanyak sepuluh orang.

    Jeda antar kereta gantung itu diperkirakan berkisar 15 sampai 20 menit, dengan durasi perjalanan sekitar 4.5 menit.

    Proyek gabungan antara Komite Infrastruktur, JDA dan Kementerian Pariwisata Israel itu diperkirakan akan menelan dana sebanyak US$54.4 juta.

    Nantinya direncanakan akan ada dua stasiun di kawasan Yerusalem Barat dan Gunung Sion. Sedangkan stasiun ketiga direncanakan berada di Silwan, tepatnya di sebelah selatan tembok pembatas kota tua dan dekat Masjid Al-Aqsa.

    Israel menduduki Yerusalem Timur selepas Perang Enam Hari pada 1967. Kelompok pemukim ilegal Yahudi seperti Elad, yang mengelola taman arkeologi Kota Daud, kerap mendesak perluasan wilayah pemukiman hingga Yerusalem Timur untuk keperluan wisata kaum Yahudi dan pelestarian situs sejarah. 

    Akan tetapi, penduduk Palestina melihat hal itu sebagai upaya untuk mendesak mereka supaya segera angkat kaki dari wilayah itu.

    Sejumlah keluarga penduduk Palestina yang hidup turun temurun di wilayah itu diusir oleh Israel dengan alasan pembangunan taman arkeologi dan pemekaran wilayah pemukiman Yahudi. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Israel Segera Mulai Proyek Kereta Gantung Membelah Yerusalem
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar