Daftar Isi
LANCANG KUNING - UR - Ribuan mahasiswa dari Universitas Riau dan UIN Suska Riau melakukan aksi di kantor Gubernur Riau pasca pemukulan salah satu mahasiswa Riau oleh Satpol PP dan Protokoler Riau, Khamis (14/4). Aksi yang bernama Aksi Tolak Kekerasan tersebut ternyata malah mendapat kekerasan yang lebih parah dari Satpol PP Riau. Puluhan mahasiswa yang terlibat aksi terlihat dipukul oleh satpol PP ketika para mahasiswa ingin menemui Kepala Bidang Humas Riau untuk diminta pertanggung jawabannya, salah satu dari mahasiswa yang dipukul adalah Presiden Mahasiswa BEM UR Andreas Pranciska.
"hari ini kami hadir untuk membela suara mahasiswa dan menolak kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kami, namun kenyataannya kami selaku penyambung lidah rakyat mengalami kekerasan yang sama" Ungkap Andres.
Andres mengaku jika seandainya tuntutan dari aksi tersebut tidak dijalani, maka dalam waktu 1x24 jam mahasiswa Riau akan bersatu untuk kembali melawan kekerasan yang dilakukan oleh para oknum pemerintah.
"Salah satu tuntutan kita adalah meminta yang bersalah untuk dipecat dan dipidanakan, agar kekerasan tidak terulang kembali" Ujarnya.
Dari 3 tuntutan massa aksi terlihat disana jika massa aksi menginginkan Kepala bidang Humas Pemprov Riau, Kepala Satpol PP Riau, dan Oknum yang melakukan kekerasan untuk meminta maaf kepada seluruh mahasiswa Indonesia dan di pecat dari jabatannya.
"Kita juga akan melalui proses hukum untuk mereka yang melakukan kekerasan" Tutup Andres.
Komentar