Mahasiswa: Kami Rakyat Miskin Kota Inhu Tolak Omnibus Law

Daftar Isi


    Foto: R. Vera Armita, mahasiswi dari STIE Indragiri saat lakukan orasi di Kantor DPRD Indragiri Hulu

    Lancang Kuning, INHU - Ratusan aliansi mahasiswa yang tergabung dari berbagai Universitas menolak atas disahkannya RUU Omnibus Law oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). 

    Bentuk penolakan itu, mahasiswa Kabupaten Indragiri Hulu, Riau melakukan unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Selasa (13/10). 

    Dimana, mereka menyampaikan orasinya bahwa keputusan yang diambil oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu dinilai merugikan para buruh dengan haknya pelan-pelan diseret halus ke tangan para investor yang lebih dipandang menjanjikan kesejahteraan untuk bangsa ini.

    Kritikan nyentrik untuk wakil rakyat itu disampaikan oleh R. Vera Armita, mahasiswi dari STIE Indragiri, seperti ini orasinya. Apa kabar para perwakilan rakyat yang terhormat? Masih merasa mewakili atau sudah tidak lagi? Atau merasa paling yang sejati mewakili keadaan kami.

    Kami yang mewakili para buruh dengan haknya pelan-pelan diseret halus ke tangan para investor yang lebih dipandang menjanjikan kesejahteraan untuk bangsa ini.  

    Kami mewakili tani indonesia yang tiap titik peluhnya menanam, memanen, menghidupi memenuhi sandang pangan bapak ibu walau bapak ibu tak semua memikirkan apakah para tani sudah sejahtera atau tidak.

    Kami mewakili mahasiswa yang sudah bosan duduk dan berdiskusi dengan layar datar hingga sah nya UUD yang diketok palu tengah malam.

    Kami mewakili rakyat miskin kota yang tak terlihat dari atas gedung mewah rumah bapak dan ibu, yang jauh dari pandang mata hingga bisa abaikan rasa perih luka kepercayaan, pedih berharap keadilan, dan kemana kami akan mengadu.

    Sakit mata kami melihat kesengsaraan yang amat betah di negri ini. Sakit telinga kami mendengar dialog-dialog berkepentingan rakyat tapi melukai rakyat.
    Tangan kami bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan dengan minim kuasa ini.

    Kepada bapak ibu wakil rakyat lah kami mengadu, kepada bapak ibu lah kami harus percaya, kepada bapak ibu lah semua amanah-amanah kesejahteraan dan keadilan itu harus diwujudkan.

    Harus kah kami bersimbah darah dulu baru hidup dan membara hati nurani bapak ibu?
    Haruskah kami bersilat lidah dengan sesama rakyat baru bisa bapak ibu angkat bicara menenangkan kegaduhan kami?

    Kalau seluruh pemegang kekuasan rekonsiliasi terus biarkan mahasiswa pantang mundur lawan arus, ujarnya dalam orasi unjuk rasa itu. 

    Sisi lain, unsur pimpinan serta anggota DPRD Inhu menyambut baik kedatangan para mahasiswa yang menyampaikan aspirasi masyarakat. 

    Dimana, wakil rakyat dalam waktu dekat ini akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke Ketua DPR RI melalui surat perihal pernyataan sikap tentang disahkannya UU cipta kerja menimbulkan aksi unjuk rasa penolakan.

    " Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
    Daerah Kabupaten Indragiri Hulu menyampaikan aspirasi Aliansi Mahasiswa
    Indragiri Hulu Bersatu yang menyatakan dengan tegas menolak Omnibus Law
    Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi Undang Undang serta meminta
    diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ( PERPU )," ucapnya. 

    Saat berjalannya unjuk rasa di Kantor DPRD Inhu, aksi tersebut berjalan aman, damai serta tertib. Hal ini tidak terlepas dari pengawalan ketat dari personil Polri, TNI dan anggota Satpol-PP Kabupaten Indragiri Hulu. 

    "Aksi unjuk rasa ini berjalan dengan aman, damai dan tertib, bukti jika mahasiswa Inhu telah matang dalam menyampaikan aspirasi serta menjunjung tinggi adab Melayu," kata Kapolres Inhu AKBP Efrizal S.IK didampingi PS Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran. 

    Dimana, kata Efrizal bahwa untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini pihaknya mengerahkan sekitar 230 personil yang dipimpin langsung oleh dirinya sendiri. 

    Seperti diketahui, bahwa aksi ini dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dengan titik kumpul disimpang Tugu Patin, Kelurahan Pematang Reba, kemudian berjalan kaki menuju kantor DPRD Inhu.

    Tak selang beberapa menit ratusan mahasiswa itu berorasi, Ketua DPRD Inhu, Samsudin didampingi sejumlah anggota DPRD Inhu langsung menanggapi aspirasi yang disampaikan mahasiswa. 

    Setelah merasa cukup dengan penjelasan ketua DPRD Inhu, akhirnya ratusan mahasiswa membubarkan diri sembari memberikan bunga mawar putih simbol kepercayaan mahasiswa kepada wakil rakyat. (Dan/LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Mahasiswa: Kami Rakyat Miskin Kota Inhu Tolak Omnibus Law
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar