Daftar Isi
Foto: Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto
Lancang Kuning, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan mengapa dirinya tak banyak bicara saat menjabat sebagai Menhan. Menurutnya tugas Menhan sangat berat karena terkait kedaulatan negara dari berbagai ancaman.
Baca juga: Tembak-Menembak di Intan Jaya Papua, TNI Rebut Senjata OPM
“Jadi salah kalau Menteri Pertahanan banyak bicara. Saya enggak boleh cerita, kekuatan kita segini, kita akan begini, kita akan beli alat ini. Enggak bener. Nanti orang-orang yang enggak suka sama Indonesia, yang punya niat enggak baik akan tahu. Jadi ini memang demikian. Pada saatnya saya akan bicara. Intinya itu," kata Prabowo, dalam video yang dikutip dari Twitter Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak pada Senin, 12 Oktober 2020.
Baca juga: Harga Sawit di Riau Pekan Ini Rp1.995,68 per Kg
Mantan Danjen Kopassus ini menjelaskan pentingnya keseimbangan menjaga keamanan dan kesejahteraan sebuah bangsa. Karena tanpa keamanan kekayaan kita akan mudah di rongrong negara lain.
Baca juga: Cerita Hamzah dan Jasa Alfedri untuk Kampung Jambai Makmur
“Kalau kita mau kaya tapi tidak aman, ya kekayaan kita diambil kan begitu. Untuk apa kita bangun-bangun tapi tidak aman negara. Ini kunci. Banyak negara sekarang debat tentang ini, mana dulu. Menurut saya, justru kita harus seimbang,” ujarnya, dilansir LKC dari Viva.co.id
Namun mantan Panglima Kostrad ini mengungkapkan banyak negara di dunia yang mensyaratkan keamanan sebagai syarat kesejahteraan. Hal tersebut nampak dari anggaran belanja pertahanan mereka.
Ia mencontohkan Amerika yang mempunyai anggaran hingga 50 persen dari APBN-nya. Bahkan Singapura yang wilayahnya lebih kecil dari Indonesia mengangarkan 30 persen dari APBN-nya.
“Pertahanan ini syarat kesejahteraan. Rakyat butuh kesejahteraan, tapi butuh juga keamanan," ujarnya. (LK)
Komentar