Sentimen Negatif AS Pengaruhi CPO Tanah Air

Daftar Isi


    Foto: Ilustrasi sawit

     

    Lancang Kuning, PEKANBARU - Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi penurunan harga TBS minggu ini karena untuk tahun 2020, Malaysian Palm Oil Council (MPOC) memproyeksi total output minyak sawit Malaysia akan berada di angka 19,5 -19,6 juta ton.

    Sedangkan, proyeksi asosiasi produsen nabati India (IVPA) memperkirakan output Malaysia turun 3 persem dibanding tahun lalu menjadi 19,2 juta ton, sementara output Indonesia naik 3 persen menjadi 46,5 juta ton.

    "Sentimen negatif yang belakangan mendera CPO adalah adanya aksi boikot dari AS. Paman Sam dikabarkan memblokir impor minyak sawit dan turunannya dari FGV Holding Bhd Malaysia yang merupakan salah satu perusahaan produsen terbesar di dunia," kata Defris di Pekanbaru, Selasa (6/10/2020).

    Sebagaimana ditulis Bloomberg, pengiriman dari perusahaan dan anak perusahaan ditahan di semua pelabuhan masuk AS. Ini diutarakan Departemen Perlindungan Bea dan Perbatasan AS, Rabu (30/9/2020) waktu setempat.

    "Pemblokiran tersebut tentu saja menjadi sentimen negatif yang mengerek harga turun lantaran kran ekspor Negeri Jiran berpotensi tak mengucur deras seperti sebelumnya," ujarnya, dikutip dari MediaCenterRiau. 

    Sementara itu kondisinya di tanah air, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode ini turun disebabkan terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

    "Yang mana harga CPO pekan ini Rp9.057.99 per kg dan harga Kernel Rp4.757.23 per kg," ujarnya. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sentimen Negatif AS Pengaruhi CPO Tanah Air
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar