Daftar Isi
Lancang Kuning - Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Minggu (27/9). Mulai dari perang Armenia dan Azerbaijan hingga belasan penambang China meninggal karena keracunan karbon monoksida.
Pertempuran antara Azerbaijan dengan wilayahnya yang memisahkan diri, Nagorny-Karabakh, yang didukung oleh Armenia, makin memanas usai pengumuman pengerahan militer kedua pihak.
Setidaknya 23 orang tewas dalam pertempuran. Kedua pihak juga saling mengklaim warga sipilnya tewas dalam serangan. Pengamat memprediksi kawasan Kaukasus kini di ambang perang besar.
Dikutip dari AFP, memanasnya konflik kedua pihak, menurut Kepresidenan Karabakh, bermula saat Azerbaijan memulai pemboman secara aktif di sepanjang garis depan Karabakh Minggu (27/9) pagi. Yang jadi sasarannya adalah wilayah sipil, termasuk kota utama kawasan itu, Stepanakert.
Indonesia meminta Vanuatu berhenti mencampuri urusan Papua. Hal itu ditegaskan Indonesia saat menggunakan hak jawab di sidang Majelis Umum PBB yang disampaikan oleh diplomat Silvany Austin Pasaribu.
Silvany menanggapi Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman yang menuduh Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Papua, dan masih berlanjut hingga saat ini.
Menurut Silvany, Vanuatu memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana Indonesia harus bertindak atau memerintah negaranya sendiri. Dia menegaskan Vanuatu bukanlah perwakilan masyarakat Papua.
"Anda bukanlah representasi dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk menjadi salah satunya," kata Silvany.
"Saya bingung, bagaimana bisa sebuah negara berusaha mengajarkan negara lain, tapi tidak mengindahkan dan memahami prinsip fundamental Piagam PBB," kata Silvany dalam pidato di akun YouTube resmi PBB, Minggu (27/9).
Enam belas pekerja tewas dan satu dalam kondisi kritis setelah terjebak di bawah tanah di tambang batu bara dan keracunan karbon monoksida di barat daya China pada hari Minggu, lapor CCTV. Petugas medis berjuang untuk menyelamatkan nyawa korban yang tersisa.
Kantor berita Xinhua mengungkapkan bahwa sebuah conveyor belt terbakar pada dini hari sehingga menghasilkan tingkat karbon monoksida yang berbahaya.
Penyebab kecelakaan itu masih diselidiki, kata pemerintah kabupaten Qijiang di platform media sosial Weibo, dikutip dari AFP.
Fasilitas tersebut, Tambang Batubara Songzao, dimiliki oleh perusahaan energi negara, Chongqing Energy, dan terletak tepat di luar kota Chongqing. (LK)
Komentar