Daftar Isi
LancangKuning -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan penutupan pekan, Jumat (25/9). Tertekannya indeks saham dikarenakan melejitnya angka infeksi kasus covid-19 harian sepanjang September.
Per Kamis (24/9), kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 262.022 orang atau bertambah 4.634 orang dari hari sebelumnya. Sepanjang September saja, angka penambahan kasus harian nyaris selalu di atas 4.000 kasus.
Baca Juga : Ragam Makna Nomor Urut Paslon: dari Victory Hingga Sindiran
"Pergerakan masih akan dibayangi kecemasan akan resesi serta tingginya kasus covid-19 secara harian yang telah menembus 4.000 kasus baru per hari," ujar Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan dikutip dari riset hariannya.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai gelombang tekanan indeks tampaknya belum akan berakhir dan masih akan menguji level support terdekat.Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 4.776-4.809 dan resistance 4.886-4.930.
Baca Juga : Pengusaha Harap Penataan Logistik Dorong Daya Saing RI
"Namun, peluang teknikal rebound masih terbuka lebar mengingat fundamental perekonomian Indonesia terjaga dengan kuat, hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam rentang konsolidasi," katanya.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik tipis 0,2 persen ke level 26.815, S&P 500 hijau 0,3 persen ke level 3.246, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,37 persen menjadi 10.672.Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 4.801 dan resistance 5.002. Dengan saham-saham pilihan rekomendasinya, yaitu TBIG, JSMR, ASII, BBCA, ROTI, SMGR, dan HMSP.
Komentar