Daftar Isi
Foto: Pesawat intai Angkatan Udara AS, Boeing RC-135 Cobra Ball. (Owlocation.com)
Lancang Kuning – Latihan perang Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) berhasil dimata-matai oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces). Sebuah pesawat intai Boeing RC-135 Cobra Ball Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), menerobos wilayah udara Laut Kuning dan memantau aktivitas militer China selama berjam-jam, Rabu 9 September 2020.
Baca Juga: Gratifikasi, Mantan Bupati Subang dan Anak Buahnya Ditahan KPK
Dalam laporan yang diterima VIVA Militer dari Sputnik News, pesawat Cobra Ball militer Amerika Serikat (AS), lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Kadena, di Pulau Okinawa, Jepang, menuju Laut Kuning. Pesawat mata-mata itu mengarah ke Laut Kuning, tempat berlangsungnya latihan tempur besar-besaran yang tengah digelar militer China.
Baca Juga: Pemuda Riau Dicokok, Mengaku Bunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo
Hebatnya, pesawat intai Cobra Ball sama sekali tak terlacak. Pesawat Cobra Ball dengan cerdik mengganti sistem pelacakan, dan tertangkap kamera sebagai pesawat berbendera Malaysia. Setelah itu, Cobra Ball memasuki wilayah Laut Kuning dan terbang mengelilingi wilayah itu selama enam jam.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Sehari sebelum Cobra Ball menerobos wilayah udara Laut Kuning, pesawat intai AS, Boeing RC-135W Rivet Joiny, juga telah melakukan misi serupa. Pesawat ini terbang di Laut China Selatan, dan menyamar menjadi pesawat Malaysia.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Pesawat Rivet Joint bergerak bolak-balik melakukan aksi mata-mata, di jalur perairan antara Kepulauan Paracel dan Hainan selama beberapa jam. Kabarnya, pesawat-pesawat mata-mata AS ini lebih dulu mengubah sistem pengenal kode hex Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Sehingga saat melakukan operasi, pesawat-pesawat intai AS ini tak terdeteksi radar China.
Pesawat Cobra Ball dan Rivet Joint mampu memasuki wilayah udara China, sementara Administrasi Keselamatan Maritim China telah menutup sejumlah wilayah di Laut Kuning. Hal ini dilakukan lantaran untuk mengamankan zona latihan perang militer China di kawasan tersebut.
Pengerahan dua pesawat mata-mata AS, tak lepas dari data foto citra satelit yang diambil Sentinel Badan Antariksa Eropa. Foto tersebut menunjukkan kapal perusak Type 055 Nanchang milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN), menembakkan sejumlah rudal di lepas Semenanjung Liaodong.
Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, militer China kemungkinan besar juga akan menurunkan kapal induk pertama buatan sendiri, Type 002 Shandong, dalam latihan tempur tersebut. Latihan ini sudah digelar sejak 7 September 2020 dan akan rampung akhir bulan ini. (LK)
Komentar