Daftar Isi
LANCANG KUNING - Jika Negeri Ranah Minang mempunyai Lubang Jepang yang menjadi bukti sejarah penjajahan Jepang di Tanah Air, maka Riau mempunyai Monumen Kereta Api & Tugu Pahlawan Kerdja yang menjadi saksi bisu adanya Romusha (pekerja paksa) di masa penjajahan Jepang. Memang tidak “wah” seperti Lubang Jepang, namun monumen dan tugu tersebut adalah bukti kelamnya masa penjajahan di bumi Lancang Kuning, Riau. Dan monumen dan tugu ini adalah bentuk penghargaan bagi para Romusha yang berjuang saat itu. Monumen ini menjadi tempat wisata sejarah di Pekanbaru Riau.
Lokasi Monumen Kereta Api & Tugu Pahlawan Kerja terletak dalam wilayah administrasi Kecamatan Bukit Raya. Jika kita melintas dari pusat Kota, Jalan Sudirman, ia terletak di sisi kiri Jalan Kaharuddin Nst, sebelum kampus Universitas Islam Riau (UIR), atau sesudah RM Pondok Patin, HM Yunus. Tugu dan monumen ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1958. Jika sampai ke lokasi, kamu juga akan melihat beberapa makam yang merupakan makam para Romusha yang membangun rel kereta api dari Pekanbaru menuju Muara Sijunjung di Sumatera Barat.
Monumen kereta api dan tugu makam pahlawan kerdja menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Pekanbaru. Kita bisa melihat kereta api asli peninggalan jaman penjajahan dan makam para pejuang masyarakat Pekanbaru yang diabadikan dalam satu komplek wisata. Untuk mengunjungi tempat wisata monumen kereta api di Pekanbaru ini kita tidak memerlukan biaya masuk. Pegunjung dapat mengabadikan foto di kereta api dan tugu pahlawan kerjda.
Monumen Kereta Api sekaligus juga menandakan bahwa dulu pernah ada kereta api di Riau yang menghubungkan Pekanbaru dan Padang. Dalam pembangunan relnya Diperkirakan sekitar 10.000 romusha yang kehilangan nyawa. Para Romusha ini dikuburkan sepanjang jalan rel di tengah belantara Sumatera, meski tidak akan ada yang tahu jumlah pastinya. Karena itu seorang penulis Belanda menyebutnya sebagai “The Death Railway”.
Bunga Karno pernah berkata “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri”. Karena itu, tugu dan monumen ini adalah suatu hal yang patut dihargai dan dijaga. Dapat juga menjadi salah satu wisata sejarah untuk mengingat kelamnya Tanah Air, khususnya Riau di masa penjajahan, sehingga dapat membangun semangat juang bangsa.
Sumber : Dari berbagai sumber
Komentar