Puasa Asyura: Sejarah, Keutamaan, dan Bacaan Niat

Daftar Isi

    LancangKuning - Umat Islam disunahkan untuk melakukan ibadah sunah puasa Asyura di bulan Muharram. Puasa yang memiliki banyak keutamaan ini dimulai dengan niat serta menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa hingga waktu berbuka kelak.

    Puasa Asyura merupakan puasa sunah yang dilakukan setiap tanggal 10 Muharram. Pada 2020, puasa sunah ini bertepatan dengan Sabtu, 29 Agustus.

    Di bulan Muharram, umat Islam memang dianjurkan untuk memperbanyak amalan. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah menjalankan ibadah puasa sunah. Berpuasa pada bulan Muharram memiliki derajat yang tinggi setelah puasa Ramadan.

    "Seutama-utamanya salat setelah salat wajib adalah salat pada sepertiga akhir malam, dan seutama-utamanya puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Muharram," bunyi HR Muslim.

    Baca Juga : Rencana Bocor, Pertemuan Pangeran Arab Saudi-PM Israel Batal


     

    Sejarah Puasa Asyura

    Sama seperti ibadah lainnya, puasa Asyura juga memiliki cerita di baliknya. Sejarah puasa Asyura bahkan telah ada sebelum puasa Ramadan diwajibkan.

    Dikisahkan, Rasulullah SAW mulanya berpuasa di hari Asyura saat berada di Makkah, sebelum hijrah ke Madinah. Namun, saat itu Nabi belum memerintahkan umat Islam untuk ikut berpuasa di hari Asyura.

    Baru-lah saat hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad bertemu orang Yahudi yang berpuasa Asyuro. Puasa itu dilakukan sebagai rasa syukur Nabi Musa AS di hari Asyura, di mana Allah SWT menyelamatkan Bani Israel dari ancaman musuh.

    Pertemuan dengan orang Yahudi itu pun membuat Nabi Muhammad ikut memerintahkan umat Islam untuk berpuasa di hari Asyura. Baru-lah saat puasa Ramadan diwajibkan pada tahun kedua Hijriah, Nabi Muhammad tak lagi memerintahkan puasa Asyura.

    Baca Juga : Kota Kuno Petra Sepi Tanpa Turis Mancanegara


     

    Kendati demikian, Rasulullah tidak melarang puasa Asyura dilakukan. Puasa ini menjadi berhukum sunah untuk dilakukan.

    "Maka tatkala puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah bersabda, 'Siapa yang suka puasa di hari Asyura silakan ia berpuasa, dan siapa yang tidak suka, boleh meninggalkannya'," bunyi HR Muslim.

    Keutamaan Puasa Asyura

    Puasa di bulan Muharram memiliki banyak keutamaan. Puasa di bulan Muharram merupakan puasa pertama di tahun Hijriah, sebagai puasa yang utama setelah Ramadan.

    Puasa Asyura juga disebut sebagai doa atau pengharapan. Dengan menjalankan ibadah sunah puasa Asyura, Allah SWT akan menghapus dosa umat Muslim yang dilakukan setahun yang lalu.

    "Adapun puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya," kata Rasulullah SAW dalam HR Muslim.

    Baca Juga : Badai Laura di AS Tewaskan 6 Orang, WNI Aman


     

    Niat Puasa Asyura

    Sama seperti puasa lainnya, puasa Asyura juga diawali dengan bacaan niat. Setelah melafalkan niat, umat Muslim diharuskan untuk menjaga diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa hingga waktu berbuka saat matahari terbenam.

    Berikut bacaan niat puasa Asyura:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

    Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala.

    Artinya:

    Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah SWT.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Puasa Asyura: Sejarah, Keutamaan, dan Bacaan Niat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar