Tips untuk Menjaga Keamanan Data Kampus

Daftar Isi

    LancangKuning - Sistem informasi akademik merupakan salah satu kebutuhan wajib dan sangat penting yang harus dipenuhi perguruan tinggi ataupun kampus. Kemampuan menyediakan dan mengakses informasi secara cepat, tepat dan akurat menjadi yang diinginkan bagi perguruan tinggi dan kampus.

    Sangat pentingnya informasi tersebut, menyebabkan seringkali informasi yang diinginkan hanya dapat diakses orang-orang tertentu yang memilki wewenang. Jatuhnya informasi kepada pihak lain dapat menimbulkan kerugian bagi pihak perguruan tinggi.

    Security System atau keamanan sistem informasi merupakan hal yang sangat-sangat penting dalam mengelola sistem informasi data kampus, tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Namun, masih banyak kampus atau instansi tidak terlalu memperhatikan dan memperdulikan masalah keamanan ini.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Semisal: Data akademik dari perguruan tinggi yang merupakan data yang sangat penting di dalam perguruan tinggi. Dengan data akademik tersebut akan dapat melancarkan berbagai urusan baik mahasiswa, dosen dan pegawai kampus. Jika dirusak data tersebut dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kampus akan kewalahan dalam memulihkan atau mengembalikan data tersebut. Bisa jadi data itu akan hilang selamanya tidak bisa diperbaiki ataupun dicari kembali.

    Lalu bagaimana cara untuk menjaga Keamanan Sistem Informasi dari pencurian dan kehilangan data tersebut, berikkut adalah caranya:

    1. Mengatur Akses Control Access

    Salah satu cara yang umum ataupun yang biasa digunakan untuk mengamankan atau menjaga keamanan informasi adalah dengan mengatur akses ke informasi melalui mekanisme “authentication” dan “access control”. Implementasi dari mekanisme ini antara lain yaitu dengan menggunakan “password”. Paling tidak inilah 1 hal yang paling mudah yang biasa kita lakukan untuk mengamankan sistem kita.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Bandar Lampung

    1. Memasang Prokteksi

    Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi dari data tersebut, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter atau penyaringan (secara umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi-informasi kampus, akses, atau bahkan dalam level package tertentu. Penangkal lainnya adalah untuk memproteksi sistem kita adalah dengan memasang dan meng-update terus anti virus kita.

    1. Kontrol Administrasi

    Mempublikasikan kebijakan kontrol terhadap pengendalian atau pengontrolan sistem informasi yang dimiliki oleh kampus atau perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus memiliki prosedur yang bersifat formal dan tegas. Termasuk dalam pengembangan sistem, prosedur untuk backup data, pemulihan data atau pengembalian data dan manajemen arsip data.

    1. Menjaga Rahasia Data dengan Konsisten

    Mengontrol mengkordinasi keamanan administrasi dengan tidak mudah memberikan ataupun membocorkan informasi kepada siapa-pun meskipun dengan berbagai alasan yang mungkin dan sangat meyakinkan.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Contohnya : saat sesorang yang tidak mempunyai kepentingan ingin mengakses informasi data kampus, administrasi kampus harus bersikap tegas dan harus menjaga data kampus terhadap mahasiswa yang sebenarnya bukan merupakan mahasiswa kampus tersebut namun berpura-pura menjadi mahasiswa dengan beralasan bahwa lupa password sehingga admin dengan mudah memberikan informasi mengenai password dan user.

    1. Backup secara rutin

    Backup merupakan salah satu tindakan yang bertujuan untuk menyimpan dan mengamankan suatu data pada media lain, sehingga suatu-waktu data yang tersimpan itu dapat diambil dan dipergunakan kembali untuk kepentingan-kepentingan fungsionalitas yang sama.

    Seringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem dan merusak seluruh sistem dengan menghapus berkas-berkas yang dapat ditemui dan data-data penting. Jika intruder ini berhasil menjebol dan menerobos sistem dan masuk sebagai super user (administrator), maka ada kemungkinan dia dapat menghapus seluruh berkas-berkas penting yang terdapat dalam data akademik. Kondisi ketika intruder menjadi super user dan menyerang sistem disebut dengan istilah Replay Attacking.

    1. Perlindungan Fisik Pusat Data

    Faktor lingkungan yang menyangkut suhu, kebersihan ruangan, kelembaban udara, keamanan listrik di pusat ruangan, bahaya banjir dan keamanan fisik ruangan perlu diperhatikan dengan benar.(Mayor)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Tips untuk Menjaga Keamanan Data Kampus
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar