Daftar Isi
Foto: Tunggal putri Thailand, Nitchaon Jindapol. (Instagram Nitchaon Jindapol)
Lancang Kuning – Pandemi Virus Corona atau COVID-19 berdampak pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen dibatalkan mengingat virus ini masih menyebar ke berbagai negara.
Selama masa pandemi, para pebulutangkis harus menjalani masa isolasi mandiri. Ada juga dari mereka yang menggelar latihan sendiri.
Meski rangkaian turnamen Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) belum ada yang digelar, namun nasib tragis dialami tunggal putri Thailand, Nitchaon Jindapol. Sebelum COVID-19 menggila, ia kerap dibantai di berbagai turnamen.
Dilansir dari Viva.co.id, memulai turnamen 2020 di BWF World Tour Super 500 Malaysia Masters, Jindapol tersingkir di babak 16 besar. Kala itu ia dihabisi pebulutangkis China, Chen Yufei dua game langsung.
Selanjutnya, di BWF World Tour Super 500 Indonesia Masters, Jindapol dilumat Maharatu Bulutangkis Dunia, Carolina Marin di babak pertama.
Pengalaman menyedihkan lainnya, Jindapol kembali terjungkal di babak pertama BWF World Tour Super 1000 All England Open 2020. Ia harus bertekuk lutut di hadapan pebulutangkis Korea Selatan, Sung Ji Hyun dua game langsung.
Berdasarkan daftar rangking BWF, Jindapol sejauh ini berada di urutan 22 dunia dengan torehan 44,677 poin. (LK)
Komentar