Diterjang Banjir Jembatan di Nagari Sikucur Barat Ambruk

Lancangkuning.com, Kampung Dalam---Hujan deras yang mengguyur Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat yang terjadi Senin kemaren, membuat aliran sungai batang naras meluap , akibatnya terjadi banjir sejumlah titik disepanjang aliran sungai. 

Derasnya aliran sungai itu, tidak hanya merendam rumah penduduk, tetapi juga menghanyutkan hewan ternak warga, merendam puluhan hetar sawah mengakibatkan petani terancam gagal panen dan juga merobohkan jembatan di Nagari Sikucur Barat akibatnya akses masyarakat terputus.

Jembatan itu penghubung antara Korong Air Sonsang Durian Angik dengan Korong Alahan Tabek. Merupakan jembatan utama, yang digunakan warga setempat menuju pusat nagari dan pusat kecamatan.

Saat ini supaya bisa dilewati, untuk sementara warga bergontong royong membuat jembatan darurat dari pohon kelapa. Disusun dibibir sungai dihubungkapan pada sisi jembatan yang masih tegak.

Dilasir melalui www.antarasumbar.com, Pejabat Walinagari Sikucua Barat, M. Nursal mengatakan bahwa jembatan itu merupakan akses terdekat yang digunakan warga untuk menuju pusat nagari, dan kecamatan V koto kampung dalam.

"Jembatan itu menghubungkan antara Korong Alahan Tabek dengan Air Sonsang Durian Angik," kata Pejabat Walinagari Sikucua Barat, M. Nursal. 

Karena jembatan tersebut merupakan akses terdekat warga maka secara swadaya sarana penghubung itu dibangun meskipun masih bersifat darurat. Yang sewaktu-waktu bisa saja ambruk kembali, karena sisi jembatan yang tersisa tidak berdiri kokoh.

Untuk itu warga setembat sangat mengharapkan Pemerintah Daerah Padang Pariaman segera membangun jembatan baru, yang representatif. Supaya bisa gunakan seperti sedia kala, karena jembatan ini juga merupakan akses penting untuk membawa hasil tani masyarakat.

Sementara itu Nasirman, salah seorang warga setempat meminta pemerintah juga dapat membeton sisi kiri dan kanan sungai tersebut karena dikhawatirkan dapat mengancam persawahan, permukiman penduduk dan fasilitas umum lainnya.

"Apabila dibiarkan maka akan mengancam sawah, rumah, dan mushala kami," unkapnya. (dos)