Ustadz Abadul Somad Tanya Kematian, Ini Jawaban Rocky Gerung

Daftar Isi


    Foto: Ustadz Abdul Somat (UAS) dan Rocky Gerung

    Lancang Kuning – Bagaimana bila seorang ustadz bertanya tentang kematian kepada seorang filsuf atau seorang pakar ahli filsafat?

    Inilah yang dilakukan Ustadz Abdul Somad (UAS) pada Rocky Gerung, saat berdiskusi soal kematian secara virtual yang ditayangkan di akun youtube Ustadz Abdul Somad Official, seperti dikutip Sahijab dalam program ReligiOne tvOne.

    Baca Juga: Hadang Tank Israel, Ternyata TNI Kekuatan Pasukan Terbesar UNIFIL

    Dalam tayangan tersebut, UAS mengajukan pertanyaan tentang kematian. "Bung Rocky, ada masanya berbunga, ada masanya harum semerbak, tetapi kemudian ada masanya layu dan kemudian mati. Bagaimana orang filsafat melihat kematian?"

    Bung Rocky menjawab bahwa orang filsafat tidak bisa lihat kematian. Karena, orang filsafat menganggap, kematian itu adalah sama misterinya dengan kehidupan.

    Baca Juga: Nyali Makin Ciut, Amerika Nyatakan Takut Perang Lawan China

    "Ada namanya filsafat epikorus, bikin  poin bahwa waktu kita hidup kita tidak mati, waktu kita mati tidak hidup. Jadi, itu dua kualitas yang tidak perlu diperbandingkan. Agama punya point of view yang lain bahwa kematian itu adalah penundaan dari harapan. Harapan itu, hanya bisa kita peroleh dengan melewati fase kematian. Jadi, ada politics of hope di dalam kematian," kata Rocky.

    Rocky menambahkan, kehidupan adalah politics of memory. Memori itu coba kita hentikan supaya kita punya hope. Namun, sebetulnya kalau di dalam ilmu pengetahuan yang lebih positivistik, menanyanakan kematian itu tidak layak ditanyakan kepada orang hidup. Sebetulnya, jalan pikirannya kan.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Dia mencontohkan, sama sepertinya orang bertanya tentang biodata Rocky Gerung untuk sebuah seminar. Ketika ditanya, Rocky menjawab bahwa biodata itu baru lengkap kalau orangnya meninggal. Sebeb, kalau masih hidupm biodatanya masih bertumbuh. “Jadi, ngapain minta biodata karena saya masih bernapas,” ujarnya.

    "Begitu saya tulis, biodata berubah, karena saya diundang ngomong dengan Ustadz Somad, bahwa saya bicara dengan ustdaz, saya enggak bisa tambahin di situ (di biodata) karena saya masih hidup," tambah Rocky.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Contoh lainnya, menurut Rocky, dulu ada seorang sosiolog yang ditanya oleh wartawan. Jika sosiolog itu meninggal, ingin dikuburkan dengan cara apa dan di mana, dan dengan cara apa. Lalu, dijawab oleh sosiolog itu, sebaiknya para wartawan menanyakan kepada jenazahnya kelak.

    "Jadi, pertanyaan tentang kehidupan nanti itu adalah pertanyaan untuk si mati. Kalau orang hidup itu hanya menggambar kenikmatan hidup nanti, ada kebahagiaan," tutur Rocky.

    Selain itu, menurut Rocky, teologi dan filosofi itu bersahabat baik. Karena, teologi menggambarkan kehidupan pascakematian nanti dalam format dalam keadaan yang indah. Sementara filsafat, merasionalisasi dan mengkritik secara rasional jalan pikiran itu. "Jadi, kematian itu tema bersama teologi dan filosofi," tegasya. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Ustadz Abadul Somad Tanya Kematian, Ini Jawaban Rocky Gerung
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar