Terharu, Kisah Pasien Corona Menyamar Demi Melihat Anaknya

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi pasien corona 

    Lancang Kuning – Wabah virus Corona atau Covid-19, selain menyebabkan kematian, juga mendatangkan kisah duka lainnya. Seperti, terpisahnya seorang bapak, ibu, dengan anak-anak. Atau, seseorang dengan keluarga dan sanak familinya saat ia dikarantina.

    Seperti dikutip Sahijab, seorang pekerja industri minyak menceritakan kepada BBC, bagaimana dia menyamar saat karantina berlangsung, supaya bisa melihat anak-anaknya dari kejauhan tanpa mereka mengetahuinya.

    Baca Juga: Remaja Doakan Banyak Orang Mati Kena Corona, Alasannya Bikin Ngakak

    Eddie Flett, asal Edinburgh, diwajibkan menjalani karantina di sebuah flat dekat rumahnya sekembalinya di Skotlandia, setelah terjebak di Kazakhstan, selama 10 pekan.

    Dia memutuskan menggunakan masker dan ponco, sehingga anak kembarnya yang berusia dua tahun tidak mengenalinya dan datang mendekat.

    Baca Juga: Kisah Pembalap Montok dan Seksi Pensiun Dini Demi Jadi Bintang Porno

    Istrinya, Erica Clinefelter, mengatakan bahwa pemisahan itu adalah "sebuah mimpi buruk". "Saya berusaha menahannya selama berbulan-bulan, sampai kemudian saya tidak tahan dalam beberapa hari terakhir.

    "Mengetahui bahwa suami saya dekat, tapi tidak di rumah sangat berat." dilansir dari laman Sahijab. 

    Baca Juga: Dua Penelitian Besar Tentang COVID-19 Dicabut dari Jurnal Ilmiah

    Lebaran tak bertemu anak karena Covid-19, `kalau ketemu saya peluk, saya cium`.

    "Kedekatan tersebut menyakitkan. Saya berdiri di pagar dan menyaksikan mereka bermain di luar rumah."

    Baca Juga: Luhut: Jangan Pernah Sombong Anak Muda

    Dia lantas pergi ke taman, sehingga dapat menyaksikan anak-anaknya, Isobel dan Cambell, dari kejauhan.

    Erica mengisahkan: "Kami mengatur waktu agar bisa berada di taman dan melihat anak-anak."

    Baca Juga: Ki Gendeng Pamungkas Meninggal Dunia

    "Dia mengenakan masker dan ponco, kemudian duduk di bangku taman."

    Eddie mengaku merasa "luar biasa fantastis", saat akhirnya bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.

    Eddie adalah seorang konsultan logistik untuk sebuah perusahaan minyak. Pada 4 Maret lalu, dia ditugaskan bekerja selama empat pekan di ladang minyak di bagian barat Kazakshtan.

    Namun, dia tidak bisa kembali ke Skotlandia, untuk menjumpai Erica, anak kembarnya, dan putranya yang berusia 20 tahun, Alex.

    Erica berkata: "Keterpisahan ini terasa lebih menyakitkan dari biasanya. Ini di luar kendali kami, penuh kekhawatiran dan kerisauan. Saya merasa marah karena begitu rapuh."

    Ditanbahkannya, bisa jalan-jalan di luar rumah merupakan "penyambung hidup" saat menghadapi isolasi dan tuntutan dari dua anaknya yang masih kecil.

    Mereka menggelar videocall setiap hari saat sarapan di Skotlandia, sementara Eddie makan siang di Kazakshtan, tempat dia terjebak bersama ribuan pekerja minyak lainnya dari berbagai penjuru dunia.

    Ada 300 kasus positif virus Corona di kamp tempat Eddie tinggal hingga awal Mei, namun tiada yang meninggal dunia. "Kami sibuk, kami tidak berhenti bekerja," ujarnya.

    "Perusahaan risau dengan virus, kami lebih risau dengan harga minyak."

    Menurut Eddie, keputusan penghentian pengeboran akhirnya diambil dan, setelah beberapa kali tidak jadi, dia menuju Skotlandia pada 13 Mei lalu.

    Eddie adalah satu dari 20 orang yang dipulangkan ke Inggris. Perjalanan pulang mereka menemui blokade jalan, pengecekan keamanan, menggunakan bus, pesawat, dan minibus. serta serbuan nyamuk di Bandara Atyrau.

    Begitu tiba di Edinburgh, Eddie harus menjalani isolasi mandiri selama dua pekan sebagai langkah pencegahan.

    Dia bisa tinggal di ujung jalan dekat rumahnya, setelah ada tetangga yang menyewakan flat secara gratis.

    Eddie tidak tahu kapan, atau apakah masih memungkinkan, kembali bekerja di ladang minyak. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Terharu, Kisah Pasien Corona Menyamar Demi Melihat Anaknya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar