Daftar Isi
Foto: Pesawat luar angkasa China. (Youtube)
Lancang Kuning – China mau membuat gempar dunia menjelang Hari Raya Idul Adha. Seperti diketahui, Idul Adha tahun ini jatuh pada 31 Juli. Badan Antariksa, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (China Aerospace Science and Technology Corporation/CASC) mengumumkan segera meluncurkan misi ke Planet Mars pada Juli mendatang.
Mengutip situs Global Times, Selasa, 26 Mei 2020, pesawat luar angkasa China yang membawa robot penjelajah ini diharapkan mendarat di Planet Mars, serta mengirim robot tersebut untuk menjelajahi dan menganalisis permukaan yang dikendalikan dari jarak jauh atau Bumi.
Diperlukan beberapa bulan untuk menempuh jarak sekitar 55 juta kilometer (31 juta mil) antara Bumi dan Planet Mars, yang terus berubah karena orbit planet mereka. China telah melakukan misi serupa ke Bulan, dan pada Januari 2019 mendaratkan robot kecil di sisi gelap permukaan bulan, menjadi negara pertama yang melakukannya.
Informasi saja, China telah menginvestasikan miliaran dolar AS dalam program ambisiusnya mengirim misi ke Mars. Ini hanya satu misi dari beberapa lainnya, seperti mengirim manusia ke Bulan pada 2022. Adapun CASC merupakan kontraktor utama program antariksa China yang telah terlibat dalam proyek ini sejak 2016.
Sebelumnya, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA telah menerbangkan empat misi penjelajah Mars sebelumnya, dan yang kelima, dengan penjelajah yang diperbarui yang disebut 'Perseverance’, dijadwalkan akan berlangsung tahun ini dengan tujuan menempuh Mars sekitar Februari 2021.
Misi NASA juga mencakup rencana pengembalian sampel batuan yang ambisius, serta peluncuran pesawat ruang angkasa yang bisa kembali ke Bumi.
NASA juga mengirim kendaraan udara atmosfer pertama ke Mars dalam misinya, sebuah drone atau pesawat nirawak yang akan digunakan untuk penerbangan pendek guna mengumpulkan data tambahan dari atas permukaan planet.
Ilmuwan untuk Misi ke Mars, Manish Patel, mengaku sebuah bukit besar berbentuk kerucut menyimpan tanda-tanda kehidupan di planet tetangga Bumi tersebut. Gundukan-gundukan misterius ini memiliki cekungan pada bagian puncaknya karena diukir oleh air.
Dugaan awal bukit tersebut memiliki lava. Tapi kemudian Patel dan beberapa ilmuwan menunjukkan bahwa bukit itu terdiri dari lumpur yang sebelumnya ada di bawah tanah lalu terdorong ke atas. Bukit-bukit ini, lanjut Patel, ketinggiannya dua kali lipat dari menara tertinggi yang ada di Bumi, serta diklaim bisa menjadi habitat potensial.
"Di masa depan lokasi tersebut cocok untuk robot yang ingin menjelajahi Mars. Kami ingin tahu betul jenis vulkanisme sedimen ini. Ada atau tidak ada kumpulan lumpur di bawah permukaan untuk menemukan kumpulan air di beberapa titik," ujarnya, seperti dikutip dari situs Mirror.
Patel juga menyebutkan bahwa lokasi yang dimaksud bisa menjadi sumber kehidupan, karena lingkungan itu kaya akan air sehingga dapat terlindungi dari suhu yang rendah. (LK)
Komentar