Go to Mobile Version
  • Pendidikan
    • Bisnis
      • Wisata
        • Kampus
          • Info Sawit
            • Info Daerah
              • Info Riau
                • Asahan Sumut
                  • Info Inhil
                    • Info Inhu
                      • Pekanbaru
                        • Info Siak
                          • Info Pelelawan
                            • Info Kampar
                              • Info Kuansing
                                • Info Bengkalis
                                  • Info Dumai
                                    • Info Meranti
                                      • Pariaman
                                      • Index Berita

                                        Nasib Tenaga Medis di Hari Lebaran, Hanya Berbalut APD dan Masker

                                        Berita 24 May 2020 Author : Ruzimah



                                        Foto: Ilustrasi tenaga medis. (AntaraNews)

                                        Lancang Kuning, JAKARTA -- Diah Cahyaningsih (23) harus ikhlas kehilangan momen berharga lebaran tahun ini, sungkeman dengan orang tuanya di kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah. Tradisi ini biasa dijalankannya saat lebaran dari tahun ke tahun.

                                        Sebagai tenaga medis, ia tak dapat mengambil cuti untuk berkumpul dengan keluarga. Sebagai Analis Kesehatan Laboratorium atau ATLM, Diah berada di garda terdepan dalam membantu penanggulangan virus corona.

                                        Ia mengaku pekerjaannya banyak. Dalam 12 jam sehari, ia bertugas mengambil sampel pasien untuk rapid tes dan tes covid-19, menganalisisnya di laboratorium, hingga menyiapkan diagnosis untuk penanganan dokter. Saking sibuknya, Diah mengaku jarang pulang ke rumah untuk beristirahat.


                                        "Tadinya bisa pulang ke rumah sekarang jarang pulang ke rumah. Mungkin bisa seminggu sampai 2 minggu sekali. Tenaganya lebih kekuras banget pokoknya, lebih capek, lebih lelah," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/5).

                                        Ia memilih menginap di RS mengingat repotnya bolak-balik di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Belum lagi, kekhawatirannya menularkan virus mematikan tersebut kepada paman dan sepupu-sepupunya yang tinggal bersamanya.

                                        Ramadan dan lebaran tahun ini merupakan yang terberat dirasakannya. Diah tak tahu kapan dapat kembali bertemu dengan kedua orang tuanya, barang melepas rindu dan lelah di pelukan mereka.

                                        Jangankan memakai baju baru atau mencicip nastar dan opor kesukaannya, Diah malah harus disiplin memakai masker, kacamata pelindung, hasmat, dan alat pelindung diri (APD) dalam bertugas.

                                        Lebaran tahun ini, ia melanjukan menguji kesabarannya, menahan geram ketika melihat kelakuan ngeyel masyarakat yang viral di dunia maya. Ia sempat mengelus dada membayangkan perjalanannya dan rekan-rekan seprofesi yang masih akan panjang dan berat.

                                        Pun begitu, ia masih bersyukur dapat bekerja dengan APD lengkap. Ia bergidik ngeri mengingat saat genting kala tenaga medis kehabisan APD, ia juga sempat bekerja dengan mengandalkan APD seadanya.

                                        "APD tadinya enggak pernah sampai kehabisan stok, sampai sempat kekurangan. Setelah itu, alhamdulillah donasi berdatangan," katanya.

                                        Diah menghabiskan lebaran tahun ini bersama rekan kerja dan pasien di RS sembari mencuri waktu memanfaatkan teknologi untuk bertatap muka dengan keluarganya di kampung halaman secara virtual.

                                        Meski sadar yang dijalankannya saat ini adalah tuntutan profesi, namun ia berharap masyarakat dapat bersikap disiplin dalam menjaga jarak, memakai masker di ruang publik, dan sering-sering mencuci tangan.

                                        Harapannya hanya satu, pandemi virus corona dapat berlalu dan ia dapat pulang ke kampung halaman menikmati masakan ibunya.

                                        "Semoga semuanya punya kesadaran untuk tetap di rumah saja. Karena tanpa kerja sama semua pihak pun sama saja," harapnya.

                                        Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

                                        Diah tak sendiri, Dodhy Novanda, perawat yang bekerja di salah satu RS swasta di bilangan Salemba mengaku tak dapat menikmati hari kemenangan dengan keluarganya di tanah Minang.

                                        Pria berusia 31 tahun ini harus bersiap di RS akibat jumlah pasien yang ditangani bertambah. Sebelumnya, ia hanya menangani pasien yang memerlukan tindakan operasi, namun kini ia juga harus menangani pasien orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) virus corona.

                                        Baca juga: Makanan Khas Pekanbaru

                                        Dalam pengalamannya menangani pasien selama tiga tahun, Dodhy mengaku tahun ini merupakan tahun paling menantang. Jam kerjanya pun kian lentur, ia pernah habis-habisan bekerja hingga menjelang sahur.

                                        Kini, ia tak dapat lagi santai seperti dulu ketika APD selain masker tak wajib dikenakan. Meski tersiksa harus mengenakan APD sepanjang jam bekerja, namun ia berusaha membiasakan diri dengan new normal yang ada.

                                        Baca Juga: TNI Bongkar Modus Pemudik Ilegal

                                        "Dulunya kami tidak pakai hasmat (APD), agak nyantai lah. Kalau sekarang, tidak cuma waktunya (shift panjang) tapi pemakaian hasmat yang menyiksa," ungkap Dodhy.

                                        Sebagai perawat khusus yang hanya menangani pasien operasi, ia mengaku asing dengan penanganan pasien penyakit menular. Ia pun mengaku sempat takut kala ditugaskan menangani pasien positif covid-19.

                                        Baca juga: Jokowi-Ma'ruf Malam Ini Takbir Virtual Nasional dari Masjid Istiqlal

                                        Tapi, Dodhy tak punya banyak pilihan mengingat kurangnya tenaga medis yang dibutuhkan. Mengakalinya, seluruh unit perawat kini saling bahu membahu tak lagi pilih-pilih pasien spesialisasinya.

                                        Saat ditanya bagaimana Dodhy melewati lebaran tahun ini, ia tergelak membayangkan kemewahan lebaran di kampung halaman. Katanya, barang waktu istirahat pun sudah sulit didapatkan.

                                        "Mau banget pulang ke Padang. Apalagi, saya sudah dua tahun belum pulang. Kangen orang tua dan ziarah ke makan keluarga," pungkasnya. (LK)


                                        Download Aplikasi LancangKuning di PlayStore


                                        Tag Hanya Berbalut APD dan Masker Nasib Tenaga Media di Hari Lebaran
                                        Baca Juga
                                        • Hati-Hati ! Menggugah Foto Anak Ke Media Sosial Bisa Kena Denda Hingga Ratusan Juta Rupiah !
                                        • Luar biasa... Fenomena langka ini Terjadi di Inhil Riau
                                        • Gedung Guru Meledak Peserta di Acara PKPU
                                        • Awas !!! Razia Simpatik Tangkap Pengendara Tidak Disiplin
                                        • Kebakaran di jalan Sisingamangaraja, Sijago Merah Bangunkan Warga Limapuluh Pekanbaru
                                        • Laksamana (Purn) Tedjo Edhi Purdjianto: Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Agama
                                        • AZALY DJOHAN Terima Pinangan KAMMI Riau Jadi Penasehat

                                        Beri penilaian untuk artikel Nasib Tenaga Medis di Hari Lebaran, Hanya Berbalut APD dan Masker



                                        Sangat Suka
                                        0%
                                        Suka
                                        0%
                                        Terinspirasi
                                        0%
                                        Tidak Peduli
                                        0%
                                        Marah
                                        0%
                                        Artikel Terkait
                                        Tim Medis Tetap Berjuang Rawat Pasien Covid-19 dan Tidak akan Menyerah
                                        Tim Medis Tetap Berjuang Rawat Pasien Covid-19 dan Tidak akan Menyerah
                                        Berita24 May 2020
                                        6 Juta Masker Medis Pesanan Jerman Hilang di Bandara Kenya
                                        6 Juta Masker Medis Pesanan Jerman Hilang di Bandara Kenya
                                        Berita25 March 2020
                                        China Rancang Robot Corona untuk Bantu Tenaga Medis Atasi COVID-19
                                        China Rancang Robot Corona untuk Bantu Tenaga Medis Atasi COVID-19
                                        Berita25 March 2020
                                        26 Tenaga Medis RS Kariadi Semarang Sembuh dari Corona
                                        26 Tenaga Medis RS Kariadi Semarang Sembuh dari Corona
                                        Berita28 April 2020
                                        Ramai Tagar “Indonesia Terserah”, Apakah Tenaga Medis Menyerah?
                                        Ramai Tagar “Indonesia Terserah”, Apakah Tenaga Medis Menyerah?
                                        Berita18 May 2020

                                        Tag Populer

                                        1. Teknologi Terkini
                                        2. Objek Wisata
                                        3. Politik Terkini
                                        4. Kesehatan
                                        5. Ramadhan
                                        6. Berita Peristiwa
                                        7. Masjid Terbaik
                                        8. Bisnis Terbaru
                                        9. Pendidikan
                                        10. Makanan Khas Indonesia

                                        Portal Berita yang menyajikan berita teraktual

                                        Join with us
                                        News
                                        • Pedidikan
                                        • Bisnis
                                        • Politik
                                        • Technologi
                                        • Olahraga
                                        • Wisata
                                        • Remaja
                                        • Budaya
                                        • Video
                                        Contact
                                        Jl. Subrantas No. 188 Panam. Pekanbaru, Riau.
                                        0761-6704399
                                        redaksi@lancangkuning.com
                                        LancangKuning Support
                                        Subscribe for newsletter

                                        Enter your email address:

                                        Delivered by FeedBurner

                                        © Copyright 2022 by Lancang Kuning Media
                                        Redaksi | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik | Kode Perilaku Wartawan | Standar Perlindungan Profesi Wartawan