Daftar Isi
Foto: Pesawat Pakistan jatuh di pemukiman warga. (channelnewsasia.com)
Lancang Kuning – Pesawat penumpang Airbus A320 milik Pakistan International Airlines (PIA) yang membawa hampir 100 orang penumpang, jatuh di dekat Kota Karachi hari ini. Kecelakaan terjadi di daerah perumahan di selatan kota Karachi, saat pesawat sedang terbang menuju bandara.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Pesawat PIA dengan nomor penerbangan PK 8303 itu hampir mendarat di bandara Jinnah International Airport, sebelum akhirnya jatuh di dekat perumahan sehingga memicu ledakan dan menimbulkan gumpalan asap tebal ke udara.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Menteri Penerbangan Federal, Ghulam Sarwar Khan, mengatakan sekitar 90 orang penumpang meninggal dalam kecelakaan pesawat, sementara satu penumpang dipastikan selamat. Kecelakaan menyebabkan lima rumah dan beberapa mobil hancur.
Baca Juga: Ini Dalang Penikaman dan Penyandera Kapolsek Pelepat Jambi
"Terima kasih banyak. Tuhan telah berbelas kasih kepada saya," kata penumpang selamat bernama Zafar Mahmood, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 22 Mei 2020.
Baca Juga: Pemerintah Putuskan Hari Raya Idul Fitri Jatuh pada Hari Minggu
Pasca kejadian, petugas penyelamat dan penduduk setempat membantu mengevakuasi korban kecelakaan dari puing-puing. Menurut kesaksian warga setempat, tembok rumah mereka sempat bergetar sebelum ledakan besar terdengar di lingkungan tempat tinggal mereka.
"Saya baru pulang dari masjid ketika melihat pesawat miring di satu sisi. Suaranya sangat aneh. Pesawat itu terbang sangat rendah sehingga dinding rumah saya bergetar," ucap saksi bernama Hassan.
Juru bicara maskapai PIA, Abdullah Hafeez Khan, mengatakan penerbangan itu hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara setelah pukul 14.30 waktu setempat.
"Yang terakhir kami dengar dari pilot, dia mengalami masalah teknis. Dia diberitahu dari pendekatan terakhir bahwa landasan pacu telah siap dan dia bisa mendarat, namun pilot memutuskan bahwa dia ingin berputar-putar. Ini adalah inisden yang sangat tragis," ujar Abdullah. (LK)
Komentar