Daftar Isi
Foto: Ilustrasi vaksin COVID-19
Lancang Kuning, JAKARTA – Dengan lebih dari 4,5 juta kasus yang terinfeksi secara global, virus corona baru atau COVID-19 terus menimbulkan kekacauan di seluruh dunia. Negara-negara di seluruh dunia telah bekerja sama untuk menahan penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Selain mempelajari lebih lanjut tentang virus ini setiap hari, para ilmuwan dan peneliti medis bekerja secepat mungkin untuk mengembangkan vaksin COVID-19.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Dikutip Times of India, lebih dari 100 vaksin saat ini sedang dikembangkan dalam berbagai tahap uji klinis di seluruh dunia. Delapan kandidat vaksin di antaranya, saat ini sedang dalam tahap uji klinis. Namun, para ahli percaya butuh waktu bertahun-tahun sebelum vaksin COVID-19 siap digunakan untuk manusia.
Baca Juga: Alfedri Ingatkan Camat dan Penghulu Sosialisasikan PSBB ke Masyarakat secara Intern
Salah satu pembuat vaksin COVID-19, perusahaan farmasi Prancis, Sanofi sebelumnya telah mengklaim bahwa pemerintas AS telah melakukan pemesanan terbesar dan telah berinvestasi. Namun, pernyataan yang dikeluarkan oleh kepala eksekutif Sanofi, Paul Hudson, tidak sama dengan pemerintah Prancis.
Sekretaris ekonomi dan keuangan Prancis, Agnes Pannier-Runacher, mengatakan bahwa suatu negara tidak akan mendapatkan akses istimewa dengan alasan memiliki uang. Menangkis kabar tersebut, perusahaan farmasi Prancis merilis pernyataan baru bahwa vaksin akan tersedia untuk semua negara.
Baca Juga: 'Nyinyirin' Corona, Puluhan Subscribe Indira Kalistha Kabur
Sampai sekarang, Sanofi memiliki dua kandidat vaksin dalam evaluasi praklinis dan telah bermitra dengan produsen obat GlaxoSmithKline (GSK) dari Inggris untuk mengembangkan vaksin. Kedua produsen telah bergandengan tangan untuk mengembangkan vaksin COVID-19 sesegera mungkin dengan menggabungkan sumber daya ilmiah dan teknologi mereka.
Pembuat obat Prancis berharap dapat memproduksi hingga 600 juta dosis vaksin COVID-19 di tahun depan. Kedua perusahaan juga berencana untuk memulai uji klinis pada paruh kedua tahun 2020. Jika berhasil, vaksin ini dapat tersedia untuk publik pada musim gugur 2021.
Pabrik obat telah berbagi tugas untuk memproduksi bagian-bagian dari kandidat vaksin. Sanofi akan fokus pada penargetan lonjakan protein virus corona baru dengan mengembangkan antigen, sementara GSK akan menghasilkan adjuvant, yang membantu dalam meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dan menghasilkan antibodi.
Situs resmi dari grup farmasi Sanofi Prancis menjelaskan bahwa mereka menggunakan teknologi yang sudah ada yang dirancang untuk influenza, dan mereka menerapkannya pada virus baru yang menyebabkan COVID-19. (LK)
Komentar