Daftar Isi
LancangKuning.Com- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa pada 2017 ini, Riau sudah layak menjadi embarkasi antara. Bila semua fasilitas sudah terpenuhi, maka pada 2018 Riau bisa menjadi embarkasi penuh.
Menag mengatakan hal itu saat menyampaikan pidato pada acara Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah dari Pemerintah Provinsi Riau kepada Kemenag RI di Kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Barang yang diserahkan berupa sebidang tanah seluas 40 ribu m2 yang beralamat di Jalan Citra, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Tanah senilai Rp13,8 miliar itu untuk dibangun asrama haji. Rencananya, Pemprov Riau akan menambah lagi luas tanah bila secara hukum dan administrasi sudah lengkap.
"Pertama saya mengucapkan syukur alhamdulillah atas penyerahan tanah ini. Tentu saja ini akan mempermudah kita untuk membangun asrama haji di Riau," ujar Menag.
Menag mengaku sangat mendukung keinginan Riau untuk menjadi embarkasi. Apalagi jumlah Jemaah Calon Haji (JCH) dari Provinsi Riau jumlahnya cukup besar, yakni 5.030 orang. "Tahun ini Riau sudah layak jadi embarkasi antara. Apalagi dengan jumlah jemaah yang cukup besar," tegasnya lagi.
Menag menyebut bahwa sejauh ini pihaknya sudah membangun 6 asrama haji sekelas hotel bintang tiga yang tersebar di berbagai provinsi. "Mudah-mudahan untuk di Riau bisa terealisasi pada 2018 nanti," harapnya.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan keinginan masyarakat Riau untuk menjadi embarkasi haji.
"Selain untuk efisiensi waktu dan biaya karena tidak perlu lagi menginap di Batam, secara psikologis juga akan memberikan pengaruh yang positif bagi jemaah karena kita kan inginnya dari Riau ya langsung ke Jeddah atau Madinah, begitu juga pulangnya langsung ke Pekanbaru, Riau," ucap pria yang akrab disapa Andi Rachman itu.
Andi lalu menyebut bahwa pihak Angkasa Pura (AP) II juga sangat mendukung keinginan Riau menjadi embarkasi haji. Untuk itu, AP II akan melengkapi berbagai fasilitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II agar bisa diterbangi pesawat berbadan besar yang biasa digunakan para JCH.
"Dengan runway 2.600 meter itu sebenarnya sudah bisa, tinggal memindahkan lampu-lampu navigasi dan penebalan runway. Penebalan pada 2018 sudah dilaksanakan," terang Andi.
Andi berharap agar akhir bulan ini sudah ada keputusan resmi dari Kemenag untuk sementara menjadikan Pekanbaru, Riau sebagai embarkasi antara.
Nanti para JCH akan ditempatkan di rusunawa berlantai 5 bekas PON yang dapat menampung 960 orang. Setiap kamar diisi 4 orang jemaah dengan fasilitas full AC dan perkantoran untuk mendukung administrasi para jemaah.
Acara penandatanganan juga dihadiri Sekdaprov Riau H Ahmad Hijazi dan Asisten I Ahmadsyah Harrofie. Dari Kemenag juga hadir Sekjen Prof Dr Nur Syam dan Direktur Tarmizi Tohor yang juga mantan Kakanwil Kemenag Provinsi Riau. (SAN)
Komentar