Daftar Isi
Foto: Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson. (BolaNet)
Lancang Kuning – Tak bisa dimungkiri, Sir Alex Ferguson merupakan manajer Manchester United yang memiliki kemampuan lengkap. Bukan hanya cerdas dalam meramu taktik dan strategi, Ferguson juga memiliki manajemen tim yang baik.
Baca Juga: Peneliti Indonesia Berhasil Telusuri Sampel Virus Corona, Ini Hasilnya
Sebagai manajer, Ferguson bisa menempatkan dirinya begitu cair. Dia bagaikan sosok ayah, bagi para pemainnya.
Maka, jangan heran banyak pemain bintang yang menghormati Ferguson. Pemain sekelas Cristiano Ronaldo saja sampai tunduk kepada Ferguson.
Suporter juga memiliki rasa hormat begitu tinggi kepada Ferguson. Bukan cuma karena Ferguson berjasa mengantarkan MU jadi juara Premier League, Liga Champions, atau Piala FA saja.
Baca Juga: Dokumen Rahasia Besar China Soal Virus Corona Terbongkar
Tapi, Ferguson juga bisa mendekatkan diri dengan fans. Pun, Ferguson memperlakukan fans dengan baik.
Contoh nyata adalah ketika Ferguson marah ke pemainnya saat mengabaikan fans yang menunggu di luar stadion.
Kisah ini bermula kala para pemain MU malas meladeni fans yang sudah lama menunggu di lorong stadion ketika masa pramusim.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Para pemain ketika itu spontan mengungkapkan rasa malas berinteraksi dengan fans, karena sudah terlalu lelah. Benar saja, mereka keluar stadion dan langsung menuju bus untuk kembali ke hotel.
"Sebelum kami masuk bus, jujur saja kondisi sudah sangat lelah, fans sudah menunggu berjam-jam untuk dapat tanda tangan atau berfoto bersama. Pemain sudah seperti ada kesepakatan, 'Satu tak berinteraksi, lainnya mengikuti'," kata eks bek MU, Patrice Evra, dikutip United Podcast.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Tindakan berbeda justru dilakukan Ferguson. Meski lelah, Ferguson tetap dengan ramah memberikan tanda tangan dan mau berfoto bersama fans.
Senyum terpancar dari wajah Ferguson. Dan, ketika masuk ke bus, wajah Ferguson berubah menjadi seram.
"Kala itu, saya sudah tahu, saat bos datang ke bus, kami pasti dihabisinya. Benar saja, dia berteriak, 'Memangnya kalian itu siapa? Mereka yang bayar gaji kalian, datang menonton kalian. Turun sekarang, kasih mereka tanda tangan!' Dan, kami akhirnya turun memberikan mereka tanda tangan," ujar Evra. (LK)
Komentar