Go to Mobile Version
  • Pendidikan
    • Peristiwa
      • Bisnis
        • Wisata
          • Kesehatan
            • Kampus
              • Info Sawit
                • Info Daerah
                  • Info Riau
                    • Asahan Sumut
                      • Info Inhil
                        • Info Inhu
                          • Pekanbaru
                            • Info Siak
                              • Info Pelelawan
                                • Info Kampar
                                  • Info Kuansing
                                    • Info Bengkalis
                                      • Info Dumai
                                        • Kepulauan Riau
                                          • Pariaman
                                          • Internasional
                                            • Lingkar pena
                                              • Remaja
                                                • Cerpen
                                                  • Puisi
                                                    • Opini
                                                      • Cerbung
                                                      • Index Berita

                                                        Virus Corona Ada Kaitannya dengan Perusakan Alam

                                                        Internasional 19 April 2020 Author : Ruzimah


                                                         

                                                        Foto: Virus Corona atau COVID-19.

                                                        Lancang Kuning - Virus Corona COVID-19 ada kaitannya dengan perusakan alam dan ketidakseimbangan ekosistem dunia. Tak lama setelah merebaknya penyebaran virus Corona di Wuhan, China akhir Desember 2019 mulai bermunculan teori konspirasi yang menyatakan, virus diciptakan di laboratorium di kota itu.

                                                        Tapi konsensus ilmiah mengatakan, virus SARS-VoV-2 adalah penyakit yang berasal dari hewan dan menular ke manusia. Kemungkinan penyakit berasal dari kelelawar, kemudian menyebar melalui hewan mamalia lainnya.

                                                        Walaupun tidak dibuat di laboratorium, bukan berarti manusia tidak berandil apapun dalam pandemi yang sedang berlangsung. Studi terbaru oleh ilmuwan dari Australia dan AS menemukan, tindakan manusia terhadap habitat alamiah, hilangnya keanekaragaman hayati dan perusakan ekosistem ikut menyebabkan penyebaran virus.

                                                        Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

                                                        Jumlah penyebaran penyakit menular meningkat lebih dari tiga kali lipat setiap dekade sejak 1980-an. Lebih dari dua pertiga penyakit ini berasal dari hewan, dan sekitar 70?ri jumlah itu berasal dari hewan liar. Penyakit menular yang kita kenal misalnya: Ebola, HIV, flu babi dan flu burung, adalah penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.

                                                        COVID-19 juga menyebar luas dengan cepat akibat populasi dunia yang semakin terhubung erat. Situasi yang mengejutkan banyak orang ini, sebenarnya telah diperingatkan oleh ilmuwan sejak lama.

                                                        Joachim Spangenberg, Wakil Presiden Institut Riset Keberlanjutan Eropa, mengemukakan, dengan merusak ekosistem, manusia menciptakan kondisi yang menyebabkan virus hewan menyebar ke manusia. “Kitalah yang menciptakan situasi ini, bukan hewan,” tandas Spangenberg, seperti melansir dari VivaNews.

                                                        Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

                                                        Deforestasi dan perusakan habitat

                                                        Karena manusia semakin membuka kawasan yang dihunihewan liar untuk menggembalakan ternak dan mengambil kekayaan alam, maka manusia juga semakin mudah tertular patogen yang sebelumnya tidak pernah keluar dari kawasan itu, dan meninggalkan tubuh binatang yang mereka tempati.

                                                        Baca Juga: Ahli Perkirakan PSBB di Indonesia Tidak Akan Berhasil, Kenapa?

                                                        “Kita semakin dekat dengan hewan liar,“ kata Yan Xiang, pakar virologi di Pusat Ilmu Kesehatan, Universitas Texas. “Dan itu membuat kita berhubungan dengan virus-virus itu.“

                                                        Sementara David Hayman, profesor bidang ekologi penyakit menular di Universitas Massey, Selandia Baru mengungkap, risiko itu juga makin bertambah bukan hanya lewat manusia yang memasuki habitat alamiah, melainkan juga melalui hewan-hewan peliharaan manusia.

                                                        Baca Juga: Jubir Covid-19 Riau: Jangan Jauhi Pasien Positif yang Sembuh

                                                        Di samping itu, perusakan ekosistem juga berdampak pada jenis virus mana yang semakin berkembang di alam liar dan bagaimana virus-virus itu menyebar.

                                                        Hayman menekankan, dalam beberapa abad terakhir, hutan tropis sudah berkurang 50%. Ini berakibat sangat buruk pada ekosistem. Di sejumlah kasus, ilmuwan sudah berhasil mengungkap, jika hewan di bagian atas rantai makanan punah, hewan di bagian bawah, seperti tikus yang membawa lebih banyak patogen, mengambil tempat di bagian atas rantai makanan.

                                                        “Tiap spesies punya peran khusus dalam ekosistem. Jika sebuah spesies mengambil tempat spesies lain, ini bisa berdampak besar dalam hal risiko penyakit. Dan kerap kita tidak bisa memperkirakan risikonya,“ demikian dijelaskan Alica Latinne dari Wildlife Conservation Society.

                                                        Bukti yang menunjukkan hubungan antara perusakan ekosistem dan bertambahnya risiko penyebaran infeksi terbaru menyebabkan para pakar menekankan pentingnya konsep “One Health“ atau kesehatan bersama.

                                                        Perdagangan hewan liar

                                                        Pasar-pasar yang menjual hewan liar dan produk-produk dari hewan liar merupakan inkubator lain bagi timbulnya penyakit menular. Para ilmuwan menganggap sangat besar kemungkinan bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 timbul di sebuah pasar hewan liar di Wuhan, Cina.

                                                        Spangenberg menjelaskan, menempatkan hewan sakit dan stres di dalam kandang secara berdesakan adalah “cara ideal“ untuk menciptakan patogen baru, dan menyebarkan penyakit dari satu spesies ke spesies lainnya. Oleh sebab itu banyak ilmuwan sudah mendesak diadakannya regulasi lebih ketat bagi pasar hewan liar.

                                                        Itu juga jadi seruan Elizabeth Maruma Mrema, Kepala Eksekutif Sekretariat Konvensi Keanekaragaman Biologi PBB. Ia sudah mendesak dilarangnya pasar hewan liar di seluruh dunia. Tapi Mrema juga mengungkap bahwa bagi jutaan orang, terutama di kawasan miskin dunia, pasar-pasar ini jadi sumber pendapatan. (LK)

                                                        Virus Corona Ada Kaitannya dengan Perusakan Alam

                                                        Foto: Virus Corona atau COVID-19.

                                                        Lancang Kuning - Virus Corona COVID-19 ada kaitannya dengan perusakan alam dan ketidakseimbangan ekosistem dunia. Tak lama setelah merebaknya penyebaran virus Corona di Wuhan, China akhir Desember 2019 mulai bermunculan teori konspirasi yang menyatakan, virus diciptakan di laboratorium di kota itu.

                                                        Tapi konsensus ilmiah mengatakan, virus SARS-VoV-2 adalah penyakit yang berasal dari hewan dan menular ke manusia. Kemungkinan penyakit berasal dari kelelawar, kemudian menyebar melalui hewan mamalia lainnya.

                                                        Walaupun tidak dibuat di laboratorium, bukan berarti manusia tidak berandil apapun dalam pandemi yang sedang berlangsung. Studi terbaru oleh ilmuwan dari Australia dan AS menemukan, tindakan manusia terhadap habitat alamiah, hilangnya keanekaragaman hayati dan perusakan ekosistem ikut menyebabkan penyebaran virus.

                                                        Baca Juga:

                                                        Jumlah penyebaran penyakit menular meningkat lebih dari tiga kali lipat setiap dekade sejak 1980-an. Lebih dari dua pertiga penyakit ini berasal dari hewan, dan sekitar 70?ri jumlah itu berasal dari hewan liar. Penyakit menular yang kita kenal misalnya: Ebola, HIV, flu babi dan flu burung, adalah penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.

                                                        COVID-19 juga menyebar luas dengan cepat akibat populasi dunia yang semakin terhubung erat. Situasi yang mengejutkan banyak orang ini, sebenarnya telah diperingatkan oleh ilmuwan sejak lama.

                                                        Joachim Spangenberg, Wakil Presiden Institut Riset Keberlanjutan Eropa, mengemukakan, dengan merusak ekosistem, manusia menciptakan kondisi yang menyebabkan virus hewan menyebar ke manusia. “Kitalah yang menciptakan situasi ini, bukan hewan,” tandas Spangenberg, seperti melansir dari VivaNews.

                                                        Baca Juga:

                                                        Deforestasi dan perusakan habitat

                                                        Karena manusia semakin membuka kawasan yang dihunihewan liar untuk menggembalakan ternak dan mengambil kekayaan alam, maka manusia juga semakin mudah tertular patogen yang sebelumnya tidak pernah keluar dari kawasan itu, dan meninggalkan tubuh binatang yang mereka tempati.

                                                        Baca Juga:

                                                        “Kita semakin dekat dengan hewan liar,“ kata Yan Xiang, pakar virologi di Pusat Ilmu Kesehatan, Universitas Texas. “Dan itu membuat kita berhubungan dengan virus-virus itu.“

                                                        Sementara David Hayman, profesor bidang ekologi penyakit menular di Universitas Massey, Selandia Baru mengungkap, risiko itu juga makin bertambah bukan hanya lewat manusia yang memasuki habitat alamiah, melainkan juga melalui hewan-hewan peliharaan manusia.

                                                        Baca Juga:

                                                        Di samping itu, perusakan ekosistem juga berdampak pada jenis virus mana yang semakin berkembang di alam liar dan bagaimana virus-virus itu menyebar.

                                                        Hayman menekankan, dalam beberapa abad terakhir, hutan tropis sudah berkurang 50%. Ini berakibat sangat buruk pada ekosistem. Di sejumlah kasus, ilmuwan sudah berhasil mengungkap, jika hewan di bagian atas rantai makanan punah, hewan di bagian bawah, seperti tikus yang membawa lebih banyak patogen, mengambil tempat di bagian atas rantai makanan.

                                                        “Tiap spesies punya peran khusus dalam ekosistem. Jika sebuah spesies mengambil tempat spesies lain, ini bisa berdampak besar dalam hal risiko penyakit. Dan kerap kita tidak bisa memperkirakan risikonya,“ demikian dijelaskan Alica Latinne dari Wildlife Conservation Society.

                                                        Bukti yang menunjukkan hubungan antara perusakan ekosistem dan bertambahnya risiko penyebaran infeksi terbaru menyebabkan para pakar menekankan pentingnya konsep “One Health“ atau kesehatan bersama.

                                                        Perdagangan hewan liar

                                                        Pasar-pasar yang menjual hewan liar dan produk-produk dari hewan liar merupakan inkubator lain bagi timbulnya penyakit menular. Para ilmuwan menganggap sangat besar kemungkinan bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 timbul di sebuah pasar hewan liar di Wuhan, Cina.

                                                        Spangenberg menjelaskan, menempatkan hewan sakit dan stres di dalam kandang secara berdesakan adalah “cara ideal“ untuk menciptakan patogen baru, dan menyebarkan penyakit dari satu spesies ke spesies lainnya. Oleh sebab itu banyak ilmuwan sudah mendesak diadakannya regulasi lebih ketat bagi pasar hewan liar.

                                                        Itu juga jadi seruan Elizabeth Maruma Mrema, Kepala Eksekutif Sekretariat Konvensi Keanekaragaman Biologi PBB. Ia sudah mendesak dilarangnya pasar hewan liar di seluruh dunia. Tapi Mrema juga mengungkap bahwa bagi jutaan orang, terutama di kawasan miskin dunia, pasar-pasar ini jadi sumber pendapatan. (LK)


                                                        Download Aplikasi LancangKuning di PlayStore


                                                        Tag Virus Corona Ada Kaitannya dengan Perusakan Alam
                                                        Baca Juga
                                                        • Fakta Penjarahan di Italia, Warga: kami tak punya uang, kami lapar
                                                        • Pemimpin Tertinggi ISIS Ditangkap Intelijen NDS
                                                        • Kasus Covid-19 di Amerika Kian Parah, Angkanya Meningkat Tajam
                                                        • Giliran Pakistan Tuding Virus Covid-19 Senjata Biologis AS
                                                        • Covid-19, Kondisi Israel Malah Memburuk, Berikut Datanya
                                                        • Waduh, 'Si Belang' Diduga Terpapar Virus Corona, Ternyata
                                                        • Air Bersih yang Selalu Dinanti Warga Taiz

                                                        Beri penilaian untuk artikel Virus Corona Ada Kaitannya dengan Perusakan Alam



                                                        Sangat Suka
                                                        0%
                                                        Suka
                                                        0%
                                                        Terinspirasi
                                                        0%
                                                        Tidak Peduli
                                                        0%
                                                        Marah
                                                        0%
                                                        Artikel Terkait
                                                        Gelombang II, Inggris Catat Lonjakan 3.000 Kasus Baru Corona
                                                        Gelombang II, Inggris Catat Lonjakan 3.000 Kasus Baru Corona
                                                        Internasional09 October 2020
                                                        Presiden Honduras Positif Terinfeksi Virus Corona
                                                        Presiden Honduras Positif Terinfeksi Virus Corona
                                                        Internasional17 June 2020
                                                        Militer India Latih Anjing Pelacak Deteksi Infeksi Corona
                                                        Militer India Latih Anjing Pelacak Deteksi Infeksi Corona
                                                        Internasional28 February 2021
                                                        Mengerikan, Kasus Virus Corona di Premier League Meledak
                                                        Mengerikan, Kasus Virus Corona di Premier League Meledak
                                                        Internasional06 January 2021
                                                        Amerika Mencekam, Hollywood Lumpuh Dikuasai Tentara
                                                        Amerika Mencekam, Hollywood Lumpuh Dikuasai Tentara
                                                        Internasional03 June 2020

                                                        Tag Populer

                                                        1. Teknologi Terkini
                                                        2. Objek Wisata
                                                        3. Politik Terkini
                                                        4. Kesehatan
                                                        5. Ramadhan
                                                        6. Berita Peristiwa
                                                        7. Masjid Terbaik
                                                        8. Bisnis Terbaru
                                                        9. Pendidikan
                                                        10. Makanan Khas Indonesia

                                                        Portal Berita yang menyajikan berita teraktual

                                                        Join with us
                                                        News
                                                        • Pedidikan
                                                        • Bisnis
                                                        • Politik
                                                        • Technologi
                                                        • Olahraga
                                                        • Wisata
                                                        • Remaja
                                                        • Budaya
                                                        • Video
                                                        Contact
                                                        Jl. Subrantas No. 188 Panam. Pekanbaru, Riau.
                                                        0761-6704399
                                                        redaksi@lancangkuning.com
                                                        LancangKuning Support
                                                        Subscribe for newsletter

                                                        Enter your email address:

                                                        Delivered by FeedBurner

                                                        © Copyright 2021 by Lancang Kuning Media
                                                        Pedoman Media Siber|Redaksi|Terms of Use