Daftar Isi
Lancang Kuning - Koksidiosis, Penyakit koksidiosis biasanya terjangkit sebagai infeksi campuran dari beberapa spesies parasit Eimeria pada hewan unggas. Sedikitnya terdapat 5 spesies Eimeria yang paling umum ditemukan yaitu spesies bertipe E. tenella (spesies penting dan paling patogenik), E. necatrix, E. maxima, E. acervulina, dan E. nitis.
Eimeria dapat ditularkan pada suhu dan kelembaban lingkungan yang mendukung. Oosit yang terdapat di dalam kotoran ayam akan bersporulasi dalam 24 - 48 jam yang apabila termakan oleh ayam akan bermigrasi ke saluran pencernaan ayam tersebut. Setiap spesies Eimeria telah memiliki lokasi tertentu dalam usus ayam tersebut (E. tenella menempati sekum).
Tahap perkembangan koksidia terjadi dalam dinding usus yang menyebabkan kerusakan dinding usus. Gejala dari infeksi E. tenella adalah diare berdarah, kurang nafsu makan, sayap terkulai dan kekurusan. Mortalitas biasanya cenderung tinggi apabila penyakit diabaikan dan tidak diobati secepatnya. Infeksi oosit dalam jumlah besar menyebabkan penyakit yang parah dan seringkali mematikan. Kandang yang terlalu padat dan sanitasi yang buruk meningkatkan resiko timbulnya penyakit ini.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Leucocytozoon caulleryi
Merupakan parasit yang menyerang darah ayam yang dipelihara di lingkungan peternakan yang berdekatan dengan lingkungan persawahan, kolam, ataupun daerah berair terbuka lainnya. Parasit ini juga dapat menginfeksi paru-paru, ginjal, limpa, hati, otot dan organ tubuh unggas lainnya. Vektor parasit ini adalah Culicoides arakawai.
Ketika Arakawai berkunjung ke Indonesia, ia menerangkan secara rinci bagaimana mengidentifikasi Culicoides secara efektif. Parasit c. arakawai menyerang bagian tubuh unggas yang terbuka, terutama pada saat malam hari, menyebabkan tingkat kematian 50 - 80 % pada anak unggas dan 5 - 12 % pada unggas dewasa. Tanda klinis yang dapat dilihat pada ayam yang berumur 1 bulan yang terinfeksi Culicoides adalah anoreksia, depresi, anemia, diare, dan feses berwarna kuning / kehijauan.
Pemeriksaan nekropsi menunjukkan adanya organ pada unggas yang berdarah dan pendarahan itu terjadi di bawah kulit. Pada ayam dewasa, pertumbuhan akan terhambat dan terjadi penurunan produksi telur. Untuk dapat mencegah munculnya parasit ini, kandang ayam sebaiknya dibangun berjauhan dari air atau digunakan penyaring air untuk mencegah masuknya parasit ke dalam kandang. Pengobatan masih memungkinkan untuk dilakukan jika menggunakan sulphadimethoxine (20 - 50 ppm), furazolidone (100 - 150 ppm), pyrimetha mine (0,5 - 1 ppm). Sulphamethoxine dan daimeton bisa juga diberikan secara simultan.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megar Kencana
Trematoda
Di antara berbagai jenis trematoda yang menginfestasi kandang ayam adalah echinostoma revolutum, Prothogonimus, pellucidum, dan Philopthalmus gralli. Infeksi trematoda merupakan hal yang biasa terjadi pada ayam yang dipelihara dalam sangkar secara individu dibuat bertingkat terbuat dari bambu dalam kandang terbuka. Tumpukan feses akan terinfestasi oleh berbagai jenis serangga.
Dampak ekonomis yang ditimbulkan dari parasit trematoda relatif kecil tetapi apabila tidak ditanggulangi dengan baik maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi telur. Ayam akan terinfeksi E. revolutum melalui air minum yang sudah terkontaminasi oleh siput yang mengandung cercariae (tahapan muda trematoda). P. pellucidus menginfeksi dari nimfe lalat yang terkontaminasi cercariae, yang berpindah ke bursa fabricus atau saluran telur unggas.
Mencegah infeksi trematoda adalah dengan cara menghindari penggunaan air minum yang didapat dari persawahan yang besar kemungkinan mengandung nimfe lalat atau siput, hendaknya hanya menggunakan air bersih. E. revolutum mendiami sekum dan rektum ayam.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Tidak ada obat yang terbilang efektif untuk mengobati parasit ini tetapi carbon tetrachloride bisa dicoba. Gejala klinis yang dapat dilihat dari ayam yang terinfestasi P. pellucidus adalah depresi, produksi jumlah telur yang menurun, kerabang telur tipis dan lunak. Kloaka mense kresikan cairan seperti susu. Sekeliling bulu terlihat melekat pada kulit. Feses yang keluar biasanya mengandung albumen, kuning telur juga dapat ditemukan parasit.
Nematoda
Ascaridia galli adalah nematoda yang paling berpengaruh besar yang biasa menyerang unggas. Infeksi cacing bulat, seperti yang sering dijumpai dalam temuan pathologis, bisa menyebabkan kematian mendadak akibat perusakan duodenum dan atau jejenum unggas. Ayam akan menderita hemoragi enteritis dan ditemukan larva cacing pada kelenjar membran saluran pencernaannya.
Ayam menjadi terinfeksi penyakit akibat mengkonumsi makanan-makanan yang mengandung telur cacing. Pencegahan adalah memungkinkan dengan memberikan anthelmentik kepada ayam sekali sebulan khususnya terhadap ayam yang dipelihara dalam kandang kotor. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian piperazine, phenothiazine dan hygromyzine B.(Fuzon)
Komentar