Petang Megang, Tradisi Menyambut Ramadhan Yang Penuh Kemeriahan

Daftar Isi

    Karena Bulan Ramadhan semakin Dekat, tidak ada salahnya kita melihat kemeriahan berbagai event yang dilakukan untuk menyambut kedatangan Ramadhan, salah satunya yaitu Tradisi Petang Megang. Petang Megang adalah tradisi tahunan dalam menyambut bulan suci Ramadhan di kota Pekanbaru, Riau. Tradisi ini dilakukan tepat sehari sebelum bulan suci Ramadhan tiba di Pinggiran Sungai Siak. Masyarakat setempat juga menyebut Petang Megang sebagai tradisi Balimau Kasai. Tidak hanya dihadiri oleh masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, tradisi ini juga dihadiri oleh seluruh masyarakat Pekanbaru. Bahkan masyarakat dari luar kota rela berbondong-bondong datang demi menyaksikan kemeriahannya.

    Prosesi ritual Petang Megang diawali dengan melaksanakan shalat Ashar berjamaah di Masjid Raya Senapelan. Acara kemudian dilanjutkan dengan berziarah ke makam pendiri Kota Pekanbaru, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah atau yang lebih populer dengan sebutan Marhum Pekan. Makam sultan kelima Kerajaan Siak Sri Inderapura (1780-1782 M) ini terletak di sebelah kanan Masjid Raya Senapelan.

     

    Selesai berziarah, masyarakat Kota Pekanbaru dan sekitarnya yang dipimpin oleh Gubernur Riau dan Walikota Pekanbaru, lalu berbondong-bondong menuju tepian Sungai Siak dengan berjalan kaki sekitar 1,6 kilometer. Di antara arak-arakan yang dimeriahkan dengan iringan musik kompang (salah satu alat kesenian Melayu Riau) itu, terdapat barisan ibu-ibu yang menjunjung pulut (kepok) yang diletakkan di atas talam atau baki. Pulut adalah sejenis penganan yang terbuat dari beras ketan yang terdiri dari warna putih, kuning, dan hitam. Dalam tradisi ini, penganan tersebut dibuat empat tingkat dengan ketinggian mencapai tiga meter. Biasanya, penganan ini juga dilengkapi dengan hiasan 1.000 butir telur. Sesampainya di Sungai Siak, persisnya di bawah Jembatan Siak I (Jembatan Leighton) Kota Pekanbaru, diadakan berbagai kegiatan dan perlombaan, seperti lomba pacu itik dan menangkap itik. Dilanjutkan dengan ceramah agama dari seorang ulama. Ditutup dengan acara puncak Mandi bersama di tepian Sungai dan acara saling bermaaf-maafan.

    Petang Megang adalah salah satu event yang syarat akan budaya melayu yang bernuansa Islam. Bahkan masyarakat yang menghadiri acara ini dihimbau untuk mengenakan pakaian melayu untuk menambah meriah dan hikmatnya acara. Saat ini, Petang Megang telah menjadi bagian dari kalender Event Pariwisata Pekanbaru, dan Pemerintah sedang mengusahakan agar tradisi Petang Megang dapat menjadi salah satu event nasional.

    (Ylz)

    Sumber : Dari Berbagai Sumber

     
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Petang Megang, Tradisi Menyambut Ramadhan Yang Penuh Kemeriahan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar