Daftar Isi
Foto: Pink Supermoon. (U-Report)
Lancang Kuning, JAKARTA – Sambil menunggu Nisfu Syaban atau 'Setengah Syaban' yang jatuh pada Rabu malam, 8 April 2020, masyarakat Indonesia bisa memandangi langit pada dini harinya. Karena, ada peristiwa yang disebut Pink Supermoon, yaitu ukuran Bulan lebih besar jika melihat ke arah timur.
Baca Juga: Ajudan Bongkar Rahasia Prabowo
Dalam situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa, 7 April 2020, Pink Supermoon akan terlihat lebih dekat pada Rabu dini hari, pukul 01.08 WIB, di mana jarak Bulan dengan Bumi hanya 356.910 km.
Fase seperti ini akan menampilkan Bulan 14 persen lebih besar dari biasanya, serta 30 persen lebih terang. Kemudian, setelah 8 jam 27 menit, satelit alami punya Bumi itu akan memasuki fase Bulan Purnama, atau tepatnya pada pukul 09.34 WIB.
Istilah Pink Supermoon mengacu pada Bulan Purnama yang terjadi setiap April dan dinamai sesuai dengan bunga musim semi merah muda yang muncul pada saat yang sama. Tapi, Bulan tidak akan benar-benar terlihat berwarna merah muda, tetapi jingga oranye dengan sedikit pucat.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Melansir VivaNews, adapun Nisfu Syaban artinya bulan yang menurut kalender Hijriah diyakini mengandung keberkahan. Saat Nisfu Syaban, ada banyak keberkahan yang terkandung di dalamnya.
Di tahun ini ada tiga peristiwa Supermoon. Pertama pada 10 Maret, kedua pada 8 April, dan ketiga pada 7 Mei 2020. Untuk Pink Supermoon besok bisa dikatakan sebagai puncak Supermoon 2020 karena jari-jari Bulan lebih besar dibanding dua peristiwa lainnya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Sedangkan, peristiwa Minimoon akan terjadi pada 2 dan 31 Oktober serta 30 November mendatang. Saat itu jarak Bulan dengan Bumi bisa mencapai 400 ribu km dengan jari-jari kurang dari 15 menit busur. (LK)
Komentar