Mikroorganisme Bioteknologi dalam Bidang Pertanian

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Bioteknologi adalah pemanfaatan dan perekayasaan proses biologi dari suatu agen biologi untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia, lebih dikenal sebagai bioteknologi modern, karena di dalamnya terdapat perekayasaan proses, termasuk rekayasa genetika.

    Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, dengan menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah dari bioteknologi itu sendiri baru dikenal setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur yang telah ada di dunia ini.

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    Di bidang pertanian, mikroorganisme digunakan sejak abad ke-19 untuk mengendalikan hama serangga dan menambah kesuburan tanah. Mikroorganisme juga sudah digunakan secara luas di dalam mengolah limbah industri dalam dasawarsa ini.

    Pada umumnya bioteknologi memanfaatkan mikroorganisme karena bioteknologi tersebut dapat tumbuh dengan cepat, dapat mengandung banyak protein yang cukup tinggi, dan biasanya dapat menggunakan produk-produk sisa yang dijadikan sebagai substrat nya misalnya dari limbah dapat menghasilkan produk yang tidak toksik dan reaksi biokimia nya dapat dikontrol oleh enzim organisme itu sendiri.

    Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme ini dapat menghasilkan beberapa hal keuntungan mulai dari makanan dan minuman, penghasil obat, pembasmi hama tanaman, pengolah limbah, pemisah logam dari bijih logam. Selain berperan penting dalam memudahkan kehidupan manusia terhadap bidang kesehatan dan produksi pengolahan makanan dan sejenisnya, bioteknologi juga dapat diterapkan dalam menunjang keberhasilan dalam memudahkan dan membudidayakan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian.

    Berikut beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian.

    1. Kultur Jaringan

    Kultur jaringan adalah teknik dari memproduksi bibit yang dapat menggunakan organ-organ vegetatif pada tanaman secara in vitro. Melalui teknik kultur jaringan ini, diharapkan petani dapat dengan mudah memperoleh bibit-bibit yang sejenis dan bibit-bibit yang sulit dibersihkan menggunakan benih seperti bunga anggrek. Teknik ini juga dapat mencadangkan sekaligus jumlah banyak bibit.

    Baca juga : Ciri, Sifat Dan Habitat Makhluk Hidup Sebagai Komponen Dalam  Keanekaragaman Hayati

    2. Pemuliaan Varietas Unggul

    Rekayasa genetika yang merupakan salah satu dari cabang bioteknologi yang berperan sangat besar terhadap datangnya berbagai jenis varietas unggul yang dapat memudahkan dalam hal pertanian dari tanaman-tanaman budidaya pertanian dan sejenisnya. Tanaman-tanaman hasil pemuliaan memiliki sifat, karakter dan keutamaan yang lebih bagus dibandingkan tanaman lokal tanpa varietas unggul ini.

    Contoh dari penerapan pengertian bioteknologi dalam bidang varietas unggun ini antara lain benih dari padi unggul dan tahan dari serangga, padi genjah yang berumur pendek, tembakau yang rendah terhadap nikotin, kentang yang memiliki banyak aneka rasa dan warna, semangka tanpa biji, dan lain sebagainya.

    3. Pupuk Hayati

    Penelitian dalam bidang pertanian yang terus dikerjakan ini telah banyak menghasilkan penemuan yang luar biasa yang dapat memudahkan dalam hal pertanian. Saat ini, telah sering diketahui bahwa ada banyak jamur dan bakteri yang dapat bertindak sesuai dengan perakaran dan mampu menguraikan bagian-bagian yang sangat dibutuhkan tanaman dalam perkembangbiakan, seperti Nitrogen dan Posfat, melalui fiksasi maupun autolisis. Beberapa mikroorganisme yang telah disebutkan tersebut yaitu jamur Mikoriza sp dan bakteri Rhizobium.

    4. Insektisida Hayati

    Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pertanian juga sering dilakukan dalam teknik pengendalian atau penanganan hama dan penyakit pada tanaman. Kesadaran masyarakat tentang dampak negatif penggunaan insektisida kimia yang semakin tumbuh yang dapat merugikan petani telah membuat para petani memanfaatkan berbagai mikroorganisme dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman mereka sehingga dapat menguntungkan mereka.

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Pengendalian hama penyakit menggunakan mikroorganisme atau yang juga disebut pengendalian hayati ini sangat ramah lingkungan. Contoh penerapan dalam teknik insektisida hayati ini sering ditemukan dalam penggunaan jamur  yang ada serangga Trhicogramma sp dalam pengendalian ulat grayak, hama tanaman cabai.

    5. Produksi Perikanan

    Pada bidang perikanan, rekayasa genetika yang merupakan cabang utama dari bioteknologi ini pada dasarnya telah menghasilkan benih ikan yang hanya dapat memproduksi anakan-anakan ikan betina. Dalam hal ini, anakan-anakan ikan betina pada umumnya memiliki pertumbuhan yang biasanya lebih cepat dibanding anakan ikan jantan sehingga produktivitas dalam budidaya perikanan menjadi semakin meningkat.(Hidayat)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Mikroorganisme Bioteknologi dalam Bidang Pertanian
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    50%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    50%

    Marah

    0%

    Komentar