Tertinggi di Dunia, Sudah 12 Dokter Meninggal Dunia Tangani Pasien Terinfeksi Corona

Daftar Isi

     

    tenaga medis yang bertugas digarda depan perang melawan Covid-19

    LANCANGKUNING,JAKARTA-Dibandingkan dengan negara-negara lain, China, Italia, Iran dan Korea Selatan yang tingginya jumlah orang meninggal karena terinfeksi virus Corona atau Covid-19. Di Indonesia, tertinggi jumlah dokter yang meninggal karena menangani pasien terinfeksi Corona.

    Hingga minggu terakhir Maret 2020, tercatat sudah 12 dokter yang meninggal dunia.Mantan Menteri BUMN era SBY, Dahlan Iskan menulis bahwa Indonesia telah mengalahkan Tiongkok, dari jumlah Dokter yang meninggal dunia karena Covid-19.

    Terbaru, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Selasa (31/3/2020), mengumumkan dua anggota IDI yang berjuang membantu para pasien yang terjangkit virus itu telah berpulang. Sehingga total hingga saat ini jumlah dokter anggota IDI yang meninggal akibat Covid-19 menjadi 12 orang.

    Humas PB IDI Abdul Halik Malik mengatakan dua dokter yang baru meninggal ini salah satunya karena dinyatakan positif corona. Sedangkan lainnya karena kelelahan dalam tugasnya menangani pasien-pasien.

    "Sejauh ini laporan yang sampai ke pengurus besar IDI, ada 12 dokter yang meninggal. 11 di antaranya terpapar virus corona atau positif Covid-19, satu dokter meninggal karena kelelahan dalam tugas terkait wabah corona," kata Abdul seperti dilansir dari detik.com, Rabu (1/4/2020).


    Adapun dua dokter yang dimaksud adalah dr H Efrizal Syamsudin yang merupakan Direktur RSUD Prabumulih dan dr Ratih Purwarini, Direktur RS Duta Indah Jakarta Utara.


    Abdul Halik menjelaskan, sebelum berpulang, dr Efrizal dinyatakan positif Covid-19 setelah sebelumnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP). Sedangkan dr Ratih sempat dirawat karena kondisinya yang kelelahan sejak 28 Maret 2020.


    "dr Efrizal sempat dirawat dengan status PDP dan sudah sempat di tes swab. Tapi, meninggal sebelum hasil tesnya keluar. Terakhir info dari IDI wilayah setempat, hasil tes swabnya positif Covid-19," terangnya.


    "dr Ratih dirawat sejak hari Sabtu (28/3/2020). Mulai demam hari Jumat (20/3/2020), batuk-batuk, diare dan muntah-muntah pada Senin, Kamis (26/3/2020) desaturasi. Pada Sabtu, inkubasi tapi kesulitan untuk mendapatkan ventilator dan tidak tertolong," tutupnya.(rie)
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Tertinggi di Dunia, Sudah 12 Dokter Meninggal Dunia Tangani Pasien Terinfeksi Corona
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar