Daftar Isi
Foto: Argo Yuwono
Lancang Kuning, JAKARTA - Kepala Biro Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jendral Polisi Argo Yuwono, meminta masyarakat di sekitar Setukpa Lemdikpol Sukabumi tidak perlu khawatir, atas hasil 300 siswa Setukpa yang positif virus Corona atau Covid-19 usai menjalani rapid test.
Baca Juga: Tidak Perlu Takut dengan COVID-19, Begini Tipsnya!
"Jadi pada prinsipnya bahwa masyarakat di sekitar Setukpa secara khusus itu tidak perlu khawatir, karena dari siswa 300 Stukpa ini yang rapid test itu sudah kita lakukan langkah-langkah ya. Langkah-langkah kedokteran sudah kita lakukan, dan langkah-langkah psikologi pun sudah kita lakukan. Jadi jangan khawatir, semuanya dalam kondisi baik, dan situasi yang baik pula," ujar dia di Setukpa Lemdikpol, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 1 April 2020, melansir VivaNews.
Baca Juga: IDI Kembali Berduka, Dua Dokter Pahlawan COVID-19 Gugur
Belum lagi Argo menambahkan, kalau langkah-langkah protokol pencegahan Covid-19 telah dilakukan kepada 300 siswa yang dinyatakan positif berdasar hasil rapid test tersebut. Mulai dari isolasi, hingga pemberian vitamin guna meningkatkan imunitas tubuh. 300 siswa yang dinyatakan positif nantinya akan diperlakukan beda dalam menjalani perawatan. Mereka akan menjalani perawatan seperti Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Pertama adalah adanya isolasi mandiri. Dan yang kedua selain isolasi mandiri, pemberian vitamin C baik injeksi maupun tablet. Ketiga ada rontgen. Dan keempat olahraga ringan, artinya berjemur. Hasil rontgen semuanya normal dari siswa yangrapid test tadi. Tetapi kami perlakukan ada tambahkan vitamin, makan biar yang bersangkutan daya tahan tubuh kuat dan diberi terapi oleh psikologi seperti trauma healing kemudian motivasi biar semangat semuanya," katanya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Nantinya setelah menjalani isolasi selama 14 hari, akan dilakukan uji swab pada mereka agar bisa mengetahui secara meyakinkan apakah memang pasti terjangkit virus corona.
"Nanti setelah 14 hari akan dilakukan swab biar ketahui daripada kondisi siswa tadi. Intinya bahwa ini sekarang kami jaga, kami beri imunisasi kemudian akan kami swab biar kami tahu persis apa yang bersangkutan positif corona atau tidak," kata Argo.
Sementara itu, Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Musyafak menambahkan, kalau hasil rapid testtidak menjamin mereka yang positif merupakan terjangkit Covid-19. Sebab,rapid test tersebut tidak dikhususkan untuk Covid-19.
"Perlu kita ketahui bahwa pelaksanaaan rapid test ini tidak menjamin yang bersangkutan poisitif Covid-19. Karena rapid test ini akurasinya hanya kurang lebih 80 persen dan itu pun tidak khusus Covid-19," kata Musyafak. (LK)
Komentar