Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM - PEKANBARU - Usai melakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Melebung di akhir pekan 18-20 Maret 2016 kemaren, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UR) menilai pemerintah belum serius dan adil untuk memajukan pendidikan di Kota Madani.
Seperti yang juga diberitakan sebelumnya, berdasarkan pantauan langsung oleh wartawan lancangkuning.com masih terdapat desa yang terisolasi di Kota yang sekaligus menjadi Ibu Kota Provinsi Riau ini. Ketertinggalan dan kurangnya kesempatan yang sama untuk menikmati sarana dan prasarana pendidikan setara dengan wilayah perkotaan sangat menyedihkan di Kota yang dulu dikenal dengan Kota Bertuah.
Menurut Eko selaku koordinator kegiatan pengabdian mengungkapkan "dari hasil pengabdian kemaren kita bisa melihat secara nyata begitulah Kota Pekanbaru disisi lain yang sebenarnya jauh dari kata keadilan" tegas Eko.
Beberapa catatan yang diberikan kepada wartawan lancangkuning.com, Pemerintah Kota Pekanbaru diminta harus segera mengupayakan kekurangan disana, terutama di bidang pendidikan
1. Bantu pendidikan disana dari sarana dan prasarana hingga tenaga pendidik, jumlah guru yang masih kurang, seragam sekolah belum ada dan buku juga sangat minim
2. Jika PLTU Kecamatan Tenayan Raya sudah aktif mohon dihubungkan di daerah Melebung krena jarak pltu ke Desa Melebung hanya 1-2 km
3. Di bidang Kesehatan, bidan desa belum ada, sedangkan puskesmas hanya buka pada jam dan hari tertentu saja
Andres Pransiska selaku Presiden Mahasiswa BEM UR yang juga turut mengikuti pengabdian tersebut mengesalkan.
"Padahal Desa Melebung ini masuk di Kecamatan Tenayan Raya,itu artinya satu Kecamatan dengan Wilayah Pembangunan Kantor Pemerintah Pekanbaru yang baru, jadi jangan sibuk ngurus Kantor baru saja" jelas Andres.
Dari Ketua RW setempat juga membenarkan hal diatas, "kita selalu berharap Pak Wali Kota bisa melihat langsung kondisi masyarakat di Desa ini" harap Pak Syamsir
Komentar