Ajarilah Anak-anak Tentang Masa Depan, Jika Anda sudah tidak ada lagi 

Foto: Dr. Muhammad Thayyib Muhammad Husein bersama para santri

LancangKuning.com - "Ajarilah anak-anak kalian tentang zaman (masa depan) yang di masa tersebut kalian sudah tiada lagi"

Inilah di antara yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Thayyib Muhammad Husein pada nasehatnya di hadapan santri putra al-Ihsan Boarding School (IBS) Riau selepas Isya tadi malam.

Baca Juga: Seorang Pasien di Inhu Mendapat Pelayanan Deteksi Dini Corona

Ini kali ketiganya beliau ke pesantren ini, "Saya senang hadir di pondok pesantren yang besar ini. Tahun lalu saya juga hadir di sini, di masjid ini, di sofa ini, apakah kalian masih ingat?" Ujarnya dalam Bahasa Arab fushah. Santri Aliyah yang umumnya memahami bahasa tersebut langsung menjawab, "Tadzakkarna ya Syeikh" apalagi syeikh Thayyib pelan sekali dalam penyampaiannya.

Baca Juga: Sabarudi Minta Pemerintah Kota Pekanbaru Tanggap Atas Putusan MA Terkait BPJS

Memang ini kali ketiga beliau ke IBS, pertama dulu bersama Dr. Umar Thaha yang merupakan Wakil Rektor dari International University of Africa, Sudan. Kedua kali bersama Dr. Jon Pamil dan beliau sempatkan mengunjungi salah satu asrama yang sengaja dinamai Gedung Sudan (Mabna Sudan).

Pada kali ketiga kehadirannya malam ini, beliau kembali menyemangati santri untuk bersunggu-sungguh belajar. 

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

"Allah memerintahkan kita untuk memahami agama ini (Islam), seperti hadits Rasul yang menyatakan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi muslim baik laki-laki mau pun perempuan."

"Di antara abang dan kakak kalian kini sudah berada di Sudan. Dan insya Allah tahun ini akan ada yang menyusul."

Memang kini alumni IBS tersebar ke beberapa negara, di antaranya di Mesir 29 orang, Sudan 8 orang, Maroko 1, Turki 1, Perancis ada 1, dan di Jerman ada 2 orang.

Tidak lupa juga beliau mengingatkan untuk selalu bersyukur dengan nikmat Islam yang Allah karuniakan kepada kita.

Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

"Islam mengatur hidup kita dari perkara yang terkecil hingga persoalan yang psling besar. Mulai dari bangun tidur, masuk toilet, adab makan, berwudhu. Sehingga umat Islam yang membiasakan ibadah-ibadah ini akan terhindar dari virus Corona yang kini menghebohkan."

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, di akhir sesi beliau sempat memotivasi santi untuk terus menungkat hafalan al-Quran.

Ketika ngobrol santai dengan para pimpinan beliau menyampaikan kabar buru dan kabar baik. Kabar buruknya kuota beasiswa S1 untuk pelajar Infonesia ke Sudan yang dulunya 500 orang kini hanya ada 200 tersedia. Dan kabar baiknya IBS Riau diberikan 3 kursi disaat pesantren dan sekolah lainnya hanya mendapatkan 2 kursi masing-masing.

Beliau kembali ke hotel Pangeran ketika bulan Purnama hampir sampai ke puncak langit sana. (LKC)

Penulis:  Dr. Muhammad Thayyib