Metode Pengumpulan Data Non Spasial

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Visualisasi informasi non-spasial statistik, database, buku online, halaman web, dan sebagainya adalah seni yang berkembang di bidang-bidang seperti penambangan data, kimia dan farmasi, diagnosis medis, ekonomi, dan visualisasi data ilmiah secara umum. Data non-spasial dapat digabungkan ke file geocode dengan atribut yang cocok dan ditampilkan sebagai peta biasa.

    Sayangnya data non-spasial sering tidak memiliki representasi geocode yang sesuai; namun informasi berharga masih dapat diperoleh jika representasi yang tepat dapat ditemukan. Secara tradisional ini telah dicapai melalui grafik dan grafik. Makalah ini menjelaskan metode untuk memungkinkan analisis spasial data non-spasial menggunakan sistem informasi spasial, yang paling matang di antaranya adalah Sistem Informasi Geografis (SIG).

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Masalah utama untuk representasi data non-spasial adalah bagaimana mengidentifikasi atau mengekstraksi atribut yang ada dalam data yang dapat digunakan untuk representasi spasial, atau, alternatifnya, bagaimana mengkonversi data ke bentuk yang memiliki atribut spasial. Penggunaan metrik jarak (ketidaksamaan, relevansi, disutilitas, korelasi) yang kemudian dikonversi ke format spasial menggunakan teknik penskalaan multidimensi (MDS), adalah metode utama yang disarankan di sini.

    Metode konversi lainnya yang bermanfaat adalah analisis faktor dan jaring Kohonen (Kecil, 1998), klasterisasi dan triangulasi geometris (Kecil, 1999), dan dekomposisi nilai singular. Data kategorikal juga dapat dikonversi dengan menetapkan indeks numerik dan memanfaatkan distribusi alami dalam data.

    Sistem Informasi Geografis untuk mewakili dan memanipulasi tipe data ini dengan cara baru dan menarik. Ini tidak dimaksudkan untuk menjadi analisis ulang data McCain dan White tetapi untuk menunjukkan bagaimana analisis spasial dapat berkontribusi pada set alat analisis peneliti.

    Diperlukan beberapa keterampilan, tetapi setiap peneliti yang menggunakan komputer dapat menerapkan teknik yang sama dengan kurva belajar yang sangat singkat. Keakraban dengan data adalah yang utama, karena pemodelan membutuhkan pemahaman tentang objek apa yang ada dalam sistem dan hubungan apa yang harus dimiliki di antara mereka.

    Metode.

    1. Konversi data ke bentuk spasial
    2. Impor ke GIS
    3. Terapkan algoritma spasial
    4. Sesuaikan parameter tampilan

    Baca juga : Metode Sterilisasi

    Setiap objek pada peta mungkin memiliki banyak atribut numerik yang terkait dengannya. Dalam GIS, data yang ditampilkan disimpan dalam database relasional yang dapat dimanipulasi oleh sistem, dipertanyakan oleh pengguna, atau digunakan untuk mewakili output dari pertanyaan spasial yang diterapkan pada peta.

    Misalnya, White dan McCain memberikan data disiplin tentang penulis dalam bentuk tabel (Tabel 2., hal. 333,, White dan McCain, 1998). Ini dapat direpresentasikan untuk setiap penulis dengan titik berwarna atau, seperti yang ditunjukkan di sini, oleh simbol.

    Pembuatan Data

    Data spasial secara tradisional telah dihasilkan melalui pemetaan data di lapangan, tetapi perkembangan teknologi baru-baru ini telah memperluas jalan yang mungkin untuk membuat data untuk digunakan dalam GIS. Metode pengumpulan data spasial yang paling umum adalah penggunaan penerima global positioning system (GPS). Pengumpulan data GPS dapat dilakukan dengan unit GPS khusus, yang berkomunikasi dengan konstelasi satelit untuk mengukur posisi unit GPS di permukaan bumi.

    Di luar unit GPS kelas rekreasi dan ilmiah yang dibuat oleh perusahaan seperti Garmin dan Trimble, pengumpulan data GPS juga dapat dilakukan dengan banyak ponsel cerdas, tablet, dan perangkat seluler lainnya, yang berisi penerima GPS yang memungkinkan mereka menggunakan satelit yang sama jaringan untuk menghitung lokasi.

    Sementara pengumpulan data GPS menawarkan cara-cara untuk menghasilkan informasi spasial di lapangan, banyak data spasial dihasilkan tanpa pernah menjauh dari komputer. Geocoding adalah metode kunci dalam menghasilkan informasi spasial untuk data kesehatan masyarakat. Geocoding mengacu pada proses mengubah alamat menjadi koordinat geografis, yang kemudian dapat disimpan dalam database GIS dan dipetakan.

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    Banyak program perangkat lunak GIS berisi basis data referensi alamat jalan yang memungkinkan geocoding in-situ, tetapi ada juga alat online yang dapat mengubah kumpulan alamat menjadi koordinat x dan y koordinat spasial. Dalam beberapa kasus, geocoding dilakukan pada skala geografis yang lebih kecil, memetakan pengamatan kesehatan di tingkat kota, kode pos / pos, atau negara bagian / provinsi.

    Geocoding memungkinkan para peneliti untuk menambahkan informasi lokasi spasial ke pengamatan dalam database kesehatan menggunakan bidang yang ada (seperti county atau kode pos) yang telah dikumpulkan.(Putra)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Metode Pengumpulan Data Non Spasial
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar