Sistem Imun Spesifik Dan Non Spesifik

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Sistem kekebalan adalah garis pertahanan ketiga. Ini terdiri dari mekanisme dan agen yang menargetkan antigen spesifik (Ags). Antigen adalah molekul apa pun, biasanya protein atau polisakarida, yang dapat diidentifikasi sebagai benda asing (bukan-diri) atau diri sendiri (seperti antigen MHC yang dibahas dalam pembahasan ini).

    Ini bisa berupa racun (disuntikkan ke dalam darah oleh sengatan serangga, misalnya), bagian dari lapisan protein virus, atau molekul unik pada membran plasma bakteri, protozoa, serbuk sari, atau sel asing lainnya. Setelah antigen asing dikenali, agen dilepaskan yang menargetkan antigen spesifik tersebut. Dalam proses pemasangan pertahanan yang sukses, sistem kekebalan bisa dan mampu menyelesaikan lima tugas atau kerja yakni:

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    • Pengakuan. Antigen atau yang sering disebut dengan sel nonself. Untuk membedakan diri dari nonself, molekul unik pada membran sel plasma yang disebut kompleks histokompatibilitas utama (MHC) digunakan sebagai alat identifikasi.
    • Seleksi limfosit. Sel-sel pertahanan utama sistem kekebalan tubuh adalah kumpulan sel darah putih tertentu yang disebut limfosit. Sistem kekebalan tubuh berpotensi memiliki milyaran limfosit, masing-masing dilengkapi untuk menargetkan antigen yang berbeda. Ketika antigen, atau sel nonself, berikatan dengan limfosit, limfosit berkembang biak, menghasilkan banyak sel anak, semua salinan identik dari sel induk. Proses ini disebut seleksi klon karena limfosit yang mengikat antigen secara efektif "dipilih" dan kemudian bereproduksi untuk membuat klon, atau salinan identik, dari dirinya sendiri.
    • Aktivasi limfosit. Ikatan antigen atau sel asing ke limfosit dapat mengaktifkan limfosit dan memulai proliferasi. Dalam kebanyakan kasus, bagaimanapun, costimulator diperlukan sebelum proliferasi dimulai. Costimulator mungkin merupakan bahan kimia atau sel lain.
    • Penghancuran zat asing. Limfosit dan antibodi merusak atau melumpuhkan zat asing. Mekanisme pertahanan spesifik (fagosit, sel NK) membantu menghilangkan penyerang.
    • Menghafal. Limfosit "ingatan" berumur panjang diproduksi dan dapat dengan cepat mengenali dan merespons paparan antigen atau sel asing di masa depan.

    Baca juga : Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Virus

    Kekebalan:

    Pertahanan Nonspesifik

    Pertahanan yang tidak spesifik termasuk hambatan fisik dan kimia, respon inflamasi, dan interferon. Hambatan fisik termasuk kulit yang utuh dan selaput lendir. Hambatan fisik ini dibantu oleh berbagai bahan kimia antimikroba dalam jaringan dan cairan. Contoh zat semacam itu adalah lisozim, enzim yang ada di dalam air mata yang bisa melenyapkan semua membran dari sel bakteri yang tertentu.

    Respon Peradangan

    Garis pertahanan lain adalah respons peradangan, di mana sel darah putih yang disebut monosit dan granulosit (mis, Basofil dan neutrofil) mencapai area yang terluka. Basofil melepaskan sebuah histamin, yang dapat menghasilkan sebuah peningkatan dari aliran darah lokal dan peningkatan dari permeabilitas kapiler dan memungkinkan sel-sel fagositosis, seperti neutrofil dan monosit (makrofag), ke dalam area tersebut. Suatu reaksi yang sama terkadang dapat menyebabkan demam. Kebocoran protein fibrinogen pembekuan dan zat-zat lain ke dalam daerah yang terluka menghasilkan penyumbatan jaringan oleh bekuan, yang menghalang dari daerah yang terluka agar dapat menghambat pertumbuhan atau tersebarnya racun atau bakteri.

    Interferon

    Interferon adalah protein yang dilepaskan oleh sel yang diserang virus yang mendorong sel-sel di sekitarnya untuk memproduksi enzim yang mengganggu replikasi virus. Mereka adalah alasan bahwa, dalam banyak kasus, infeksi dengan satu virus menghalangi infeksi oleh virus kedua.

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    Ketidakpekaan

    ketidakpekaan adalah ketidakmampuan organisme pembawa penyakit tertentu untuk tumbuh pada spesies inang tertentu. Kerentanan yang tidak bisa disebabkan oleh kondisi seperti kurangnya ketersediaan zat pertumbuhan tertentu yang dibutuhkan oleh mikro organisme penginfeksi atau suhu tubuh yang tidak sesuai untuk mikro organisme penyerang. Misalnya, ayam tidak rentan terhadap antraks karena bakteri tidak dapat tumbuh pada suhu tubuh normal untuk hewan itu. (Rinta)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sistem Imun Spesifik Dan Non Spesifik
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar