Masyarakat Geruduk Kantor Kampung, Tuntut Penghulu Langkai Mundur

Foto: Masa Aksi di kantor Kampung Langkai

LancangKuning.com, SIAK - Warga Kampung  Langkai Kecamatan Siak Kabupaten Siak, kembali menyuarakan tuntutan untuk meminta penghulu kampung mereka untuk mundur, karena diduga terlibat kasus asusila beberapa bulan lalu.

Senin (16/2/20), mereka menggeruduk kantor Kampung Langkai dengan massa puluhan orang untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Baca Juga: Mahasiswa Makassar Gelar Aksi Damai Bertajuk Nasib Negeriku: Meroket Skandal Korupsinya!

"Pokoknya harga mati Penghulu Langkai harus berhenti, karena kami tidak mau kampung kami dipimpin oleh pemimpin yang berbuat mesum," kata salah seorang orator Ujang Muslan.

Ujang juga mengatakan, tidak ada toleransi lagi untuk penghulunya,  karena sejak kejadian itu masyarakat sudah menjadi resah, dan kampungnya menjadi aib karena ulah penghulu kampung.

Baca Juga: 6 Pemuda Riau Hadiri RAPIMNAS 1 FSLDK Se-Indonesia 2020 di Pontianak

Selain itu juga Ujang menjelaskan,  sebelum ini masyarakat juga telah menggelar hearing di DPRD Siak dan salah satu poin kesepakatan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten Siak yang diwakili Inspektorat membuat tim khusus untuk menyelidiki masalah itu sebelum membuat keputusan.

"Pihak inspektorat meminta waktu 5 hari sejak hearing itu untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini, namun sudah 17 hari tidak ada kabar sampai hari ini," tegas Ujang.

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

Sementara itu, Camat Siak T Indraputra mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu informasi yang akan disampaikan pihak inspektorat.

"Informasi terakhir, pihak Inspektorat sedang mencari perempuan yang diduga saat ini berada diluar Kabupaten Siak," kata Indra.

Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

Usai melakukan aksinya di depan kantor kampung, massa melakukan konvoi menuju gedung DPRD Siak untuk menjumpai wakil rakyat.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, Penghulu Langkai Sugiono diduga terlibat kasus asusila dengan seorang perempuan bersuami. Warga memergoki mereka berduan berada di kebun sawit. (Gs)