Tipe-Tipe Plagiarisme

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Pada penulisan karya ilmiah, tak jarang dibutuhkan kutipan dari gagasan, ide, atau teori milik orang lain untuk mendukung dan menguatkan argument yang dibuat penulis sendiri. Namun sayangnya, tindakan ini rentan akan penjiplakan atau pencurian karya orang lain. Hal ini dikarenakan tidak adanya sumber yang disertakan pada setiap penggunaan kutipan di karya tulis.

    Tindakan menjiplak dan mengambil karangan maupun pendapat orang lain ini disebut plagiarisme. Secara umum, plagiarisme merupakan tindakan menjiplak, gagasan, ide, teori, atau karangan orang lain untuk kemudian diakui seolah-olah hasil karya tulis sendiri. Sederhananya, plagiarisme merupakan pencurian dan mengklaim gagasan, ide, teori maupun karangan milik orang lain menjadi hasil karya tulis sendiri.

    Terdapat beberapa tipe-tipe dari plagiarisme yang sudah dirangkum Garuda Cyber Indonesia. Soelistyo (2011) mengklasifikasikan tipe-tipe plagiarisme berdasarkan aspeknya, yakni:

    1. Plagiarism of ideas, yakni tipe plagiat terhadap ini. Namun, plagiarisme tipe ini pembuktiannya relatif sulit. Sebab, gagasan atau ide yang dijiplak kemungkinan mempunyai kemiripan dengan gagasan milik orang lain. Ataupun, terdapat dua gagasan yang mirip dari dua pencipta berbeda lainnya.
    2. Word for word, merupakan tipe plagiarisme kata demi kata. Plagiarisme ini mengutip ide atau gagasan orang lain dari kata demi kata tanpa menyertakan sumbernya.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    1. Plagiarism of source, merupakan tipe plagiarisme yang fatal dikarenakan tidaknya penyebutan sumber dengan lengkap baik terkait referensi atau rujukan, maupun nama pemilik gagasan.
    2. Plagiarism of authorship, adalah tipe plagiarisme kepengarangan. Tindakan plagiarisme ini menulis karya ilmiah yang dihasilkan orang lain.

    Selain itu, terdapat beberapa tipe plagiarisme lainnya, seperti berikut ini:

    1. Self Plagiarism
    2. plagiarism atau swaplagiat, menurut buku panduan akademik pascasarjana, swaplagiat adalah penggunaan karya tulis ilmiah milik sendiri untuk kebutuhan lain namun tidak menyertakan informasi yang lengkap.

    Swaplagiat juga termasuk tindakan memproduksi karya ilmiah yang sebelumnya sudah ditulis sendiri agar dapat memenuhi tugas perkuliahan tanpa melakukan perubahan secara signifikan.

    Meskipun merupakan karya ilmiah yang ditulis sendiri, tindakan tersebut juga termasuk ke dalam plagiarisme karena penulis berupaya membohongi orang yang membaca dengan tidak menyertakan petunjuk tentang adanya daur ulang untuk karya tulis atau pengaburan naskah.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang

    1. Total

    Merupakan tipe plagiarisme yang menjiplak karya ilmiah orang lain secara keseluruhan dan mengklaim sebagai tulisan sendiri. Pelaku plagiarisme atau plagiator biasanya akan mengganti nama penulis asli yang merupakan pemilik karya ilmiah tersebut. Kemudian, plagiator akan melakukan sedikit perubahan pada bagian judul karya ilmiah yang dijiplak.

    1. Parsial

    Plagiarisme tipe parsial ini merupakan tindakan menjiplak sebagian dari karya ilmiah orang lain dan diklaim menjadi milik sendiri. Dalam hal ini, penulis akan mengutip pernyataan, sampel, teori, pembahasan maupun kesimpulan dari karya ilmiah orang lain menjadi hasil karya ilmiah sendiri tanpa mencantumkan sumber kutipan.

    1. Auto Plagiasi

    Auto plagiasi atau self plagiarism adalah tindakan plagiarisme yang mengutip seluruh atau sebagian karya ilmiah orang lain atau copy-paste tanpa menyebutkan sumber maupun pemilik kutipan tersebut.

    1. Antar Bahasa

    Dalam plagiarisme tipe ini, penulis akan menerjemahkan karya ilmiah berbahasa asing menjadi bahasa Indonesia untuk kemudian dijadikan kutipan dalam karya ilmiah yang ditulis sendiri tanpa menyertakan sumber kutipan tersebut.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Demikian beberapa tipe plagiarisme yang sudah dirangkum Garuda Cyber Indonesia. Plagiarisme rentan terjadi di kalangan akademik mulai dari mahasiswa bahkan dosen. Plagiarisme kerap terjadi disebabkan banyaknya referensi yang dibutuhkan dalam proses penulisan karya ilmiah sehingga dibutuhkan sejumlah pendapat maupun teori dari sumber yang sudah diterbitkan sebelumnya untuk menguatkan pendapat sendiri dalam karya ilmiah.

    Akan tetapi, banyaknya rujukan yang digunakan membuat penulis sering melupakan menyebutkan sumber kutipan yang digunakan. Sebab itu, sangat penting untuk menyertakan sumber kutipan yang digunakan dalam karya ilmiah.

    Sumber kutipan dapat ditulis sebagai body note, foot note, dan daftar pustaka. Tak hanya itu, penulis dapat menggunakan aplikasi pendeteksi plagiarisme untuk mengetahui tingkat kemiripan tulisan karya ilmiah Anda dengan tulisan milik orang lain.

    Meski terkesan sederhana, plagiarisme termasuk pada tindakan hukum. Bahkan, masalah plagiarisme ini bahkan mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia dengan terbitnya sejumlah perundang-perundangan dan peraturan terkait plagiarisme ini. (V0l1-Yl)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Tipe-Tipe Plagiarisme
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar