Wabah Virus Korona Membuat Kota Wuhan jadi Kota Mati, Ini Kesaksian Warganya

Daftar Isi

    WUHAN-Kota Wuhan di China tak ubahnya seperti kota mati, tidak berpenghuni. Jalan-jalan kosong, tak ada aktivitas dari masyarakatnya. Pusat perbelanjaan juga sepi, sebagian toko-toko sudah tutup.

    Sementara itu, denyut nadi kehidupan terasa berdenyut hanya di sekitar rumah-rumah sakit. Sebagian tim medis, dengan pakaian membalut hampir seluruh tubuh, dari kepala hingga ujung kaki mondar-mandir membawa pasien-pasien yang terinfeksi virus Korona.

    Tidak hanya itu, suasana tegang juga menyelimuti para pekerja dan pelajar internasional yang berada di Kota Wuhan. Mereka diperingatka untuk tidak meninggalkan rumah, serta munculnya larangan meninggalkan kota. 

    Berikut kesaksian, beberapa pelajar yang saat ini berada di Wuhan.Ancilla Delai, siswa dari Papua Nugini yang belajar di kota itu, mengatakan situasi di Wuhan sangat menegangkan, terutama setelah larangan meninggalkan kota diberlakukan.

    "Jalanan kosong, tidak ada orang. Mereka semua tinggal di rumah seperti yang disarankan," katanya malansir ABC Australia, Jumat (24/1/2020).

    "Saya khawatir karena virus ini bisa ditularkan dari orang ke orang. Sedangkan Wuhan sendiri adalah kota dengan populasi besar."

    Mengutip pihak berwenang China, populasi penduduk di Wuhan mencapai 11 juta jiwa. Kota ini telah diisolasi, dan layanan semua transportasi telah dihentikan pasca-serangan virus koruna.

    Daniel Pekarek, pelajar dari Republik Ceko di Universitas Wuhan mengatakan situasi darurat ini seperti cerita di film Resident Evil.

    Film ini menceritakan warga di sebuah kota fiktif yang terkena virus dan mengubah mereka menjadi zombie.

    "Turut berdukacita. Kita adalah para aktor di film Resident Evil sekarang," tulisnya di Facebook.

    Hingga kini, kurang lebih 18 juta orang yang tersebar di kota Wuhan, Huanggang dan Ezhou tidak diizinkan meninggalkan ketiga kota itu.

    Masyarakat di lima kota lainnya di Hubei seperti Chibi, Xiantao, Qianjiang, Zhijang dan Lichuan diperkirakan juga akan segera dilarang meninggalkan kota, seperti dilaporkan South China Morning Post.

    Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan jumlah kasus infeksi virus korona jenis baru di negara itu menjadi 830 kasus, dan menyebabkan 25 kematian, dan 8.420 kasus “kontak jarak dekat” dengan pasien.(rie/okc)
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Wabah Virus Korona Membuat Kota Wuhan jadi Kota Mati, Ini Kesaksian Warganya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar