Unsur Penyusun Senyawa Organik

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Senyawa organik adalah salah satu golongan besar senyawa kimia yang memiliki molekul karbon. Molekul yang terkandung dalam senyawa kimia tersebut adalah molekul karbon dan kecuali molekul karbonat, oksida karbon, dan karbida. Senyawa organik dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya yaitu senyawa alifatik, senyawa heterosiklik, polimer, senyawa aromatik, dan gugus fungsi.

    • Senyawa alifatik

    Senyawa alifatik merupakan senyawa yang rantai karbonnya bisa diubah menjadi rantai bercabang dan rantai lurus. Senyawa alifatik dibagi menjadi 3 berdasarkan tingkat saturasinya yaitu paraffin, olefin, dan alkuna.

    • Senyawa heterosiklik

    Senyawa heterosiklik merupakan senyawa yang bisa berubah jika terdapat heteroatom di dalamnya. Senyawa ini juga mencakup atom non-carbon dalam bagian cincinnya.

    • Polimer

    Polimer merupakan senyawa yang terbentuk rantai ataupun jaringan melalui ikatan. Polimer dibagi menjadi 2 bagian yaitu polimer sintesis (polimer yang dibuat oleh manusia) dan biopolimer (polimer yang terbentuk dari alam dan tidak dibuat oleh manusia).

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    • Senyawa aromatik

    Senyawa aromatik merupakan senyawa yang mengandung ikatan rangkap dua atau paling tidak mengandung 1 cincin benzene.

    • Gugus fungsi

    Gugus fungsi mempunyai tugas yaitu untuk memprediksi karakteristik serta menggolongkan struktur dari suatu senyawa. Pada sifat fisik atau kimia suatu senyawa dipengaruhi oleh gugus fungsi. Dan molekul dibedakan berdasarkan basis gugus fungsi.

    Fotosintesis dari tumbuhan hijau menghasilkan bahan organik. Jadi, penyusun utama dari bahan organik ini dalam bentuk senyawa adalah polisacharida. Ada beberapa bahan organik dari tanah yang mengandung protein dan senyawa nitrogen. Bahan organik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan organik yang sukar atau tidak bisa didekomposisikan, dan bahan organik yang mudah dan gampang didekomposisikan.

    Kenapa disebut dengan bahan organik yang sukar atau tidak bisa didekomposisikan. Dikarenakan bahan organik yang sukar didekomposisikan mengandung senyawa siklik yang tidak bisa diputuskan oleh senyawa yang sederhana dan juga mengandung senyawa lignin, lemak, dan minyak yang biasanya dapat ditemukan pada jaringan tumbuhan.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Akademi Teknik YKPN

    Kenapa disebut dengan bahan organik yang mudah dan gampang didekomposisikan. Dikarenakan bahan organik yang mudah didekomposisikan ini mengandung senyawa karbon, oksigen, hidrogen, gula, pati, selulosa, dan protein di dalamnya.

    Adapun ciri-ciri dari senyawa organik yaitu :

    • Senyawa organik mempunyai struktur yang lebih rumit jika dibandingkan dengan senyawa anorganik
    • Semua senyawa organik selalu mengandung unsur karbon di dalamnya
    • Senyawa organik biasanya berasal dari hasil sintesis dan makhluk hidup
    • Senyawa organik mempunyai reaksi yang lambat jika dibandingkan dengan reaksi senyawa anorganik
    • Senyawa organik memiliki penyusun berupa C, N, H, O, F, CI, P, S, dan lain sebagainya
    • Senyawa organik dapat dengan mudah terbakar
    • Senyawa organik memiliki unsur atom logam
    • Senyawa organik memiliki sifat yang non-elektrolit yang artinya senyawa organik ini tidak dapat berionisasi dan tidak bisa menghasilkan gelembung-gelembung gas seperti sifat elektrik yang dimiliki oleh senyawa anorganik

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    • Senyawa organik mempunyai sifat titik lebur dan titik didih yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sifat titik lebur dan titik didih yang lebih tinggi
    • Senyawa organik mempunyai ikatan kimia kovalen
    • Senyawa organik dapat dengan mudah larut di dalam pelarut organik
    • Senyawa organik jika dipanaskan akan membentuk arang karena terwujud dari unsur karbon yang dikandungnya dan berbeda dengan senyawa anorganik yang dipanaskan tidak akan membentuk arang karena tidak semua senyawa anorganik mengandung unsur karbon
    • Senyawa organik memiliki contoh yaitu protein, lemak, vitamin, asam lemak, karbohidrat, dan lain sebagainya.

    Untuk membedakan yang mana senyawa organik dan yang mana senyawa anorganik dapat dilakukan melalui pengujian ataupun tes seperti tes pemanasan, tes ionisasi yang menggunakan AgNO3 sebagai pereaksi dari tes tersebut, uji pembakaran, tes beilstein. (Mawarni)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Unsur Penyusun Senyawa Organik
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar