Klinik Indonesia untuk Palestina Mulai Beroperasi

Daftar Isi

    Foto: Diinisiasi pada pertengahan November lalu, Klinik Indonesia untuk Palestina mulai melayani pasien pada Senin (2/12). Pusat kesehatan ini akan beroperasi enam hari seminggu selama 18 jam.

    LancangKuning.com, GAZA – Sejumlah pasien mulai memadati ruang Klinik Indonesia untuk Palestina, Senin (2/12). Hari itu, klinik yang terletak di Gaza Utara itu pertama kali beroperasi untuk melayani pasien luka aksi Great Return March.

    Baca Juga: Tahun 2020, ACT Lanjutkan Bantuan untuk Uighur

    Pusat kesehatan yang dilayani tujuh orang tenaga medis ini beroperasi enam hari seminggu dari pukul 10.00-18.00 waktu Gaza. Klinik Indonesia memberikan layanan konsultasi dan obat-obatan kepada warga Gaza secara gratis. “Hingga saat ini, Klinik Indonesia untuk Palestina merupakan satu-satunya layanan kesehatan yang memberikan layanan dan obat gratis bagi masyarakat Gaza,” kata Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Response (GHR) – Aksi Cepat Tanggap (ACT), Selasa (3/12).

    Baca Juga: Timnas Indonesia U22 Gunduli Brunei, Kurang 4 Angka Satu Lusin

    Mulai beroperasi, Klinik Indonesia untuk Palestina melayani 60-70 pasien yang mayoritas korban luka serangan Israel. Menurut Faradiba, farmasi Klinik Indonesia juga membutuhkan kesediaan dan sirkulasi yang dinamis sesuai dengan kebutuhan pasien-pasien di Gaza. “Saat ini ACT sudah memasok bantuan obat-obatan mensuplai kebutuhan klinik dua bulan ke depan,” terang Faradiba.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Klinik Indonesia untuk Palestina yang menyediakan layanan dokter ortopedi dan vaskular ini menjadi harapan dan telah menerima kerja sama seluruh gubernuran di Gaza, terutama untuk melayani korban luka serangan Israel.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    “Tim ACT di Gaza menyampaikan, akan sangat baik apabila klinik kita kedepannya juga bisa menyediakan layanan fisioterapi bagi mereka yang membutuhkan tahap pengobatan tahap pemulihan,” lanjut Faradiba.
    Saat ini ada tujuh orang yang bertugas di Klinik Indonesia, terdiri dari tiga petugas kesehatan, seorang apoteker, dan tiga petugas administrasi. “Ada satu manajer klinik, seorang ortopedis, seorang dokter vaskular, seorang perawat, seorang farmakolog, seorang resepsionis, dan pramubakti,” tutup Faradiba.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Klinik Indonesia untuk Palestina Mulai Beroperasi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar