Daftar Isi
Foto: Rombongan warga Pekanbaru bersama FPI Provinsi Riau yang berada di Jakarta, mengikuti Reuni 212
LancangKuning.com, PEKANBARU - Ketua Persaudaraan Alumni 212 Provinsi Riau Ustadz R Ade Hasibuan, SH membantah reuni akbar 212 berbau politik dan sponsor.
Baca Juga: Ratusan Masyarakat Riau Siap Ikuti Reuni 212 di Jakarta
“Kegiatan ini akan tetap menjadi sebuah tradisi setiap bulan Desember untuk bisa berkumpul. Jadi tidak ada hal-hal yang berbau melanggar Undang-Undang. Kita tidak bicara 01 dan 02 enggak ada unsur politik dalam reuni tadi,” kata Ade melalui sambungan seluler, Senin (2/12/19).
Baca Juga: DEMA Fekonsos UIN SUSKA Riau Jadikan LancangKuning Sebagai Partner Publikasi
Ia menyanggah masyarakat Reuni Akbar 212 yang hadir di Tugu Monas, Jakarta, disponsori oleh oknum-oknum tertentu untuk membiayai keberangkatan.
“Malah ada yang datang dari Kalimantan menggunakan sepeda karena niat, bukan ada yang mensponsori. Mana ada orang yang punya uang untuk membiayai ratusan orang,” tegasnya.
Baca Juga: 15 BUMN Sumbang Rp210 Triliun ke Negara
Ade menuturkan Reuni Akbar ini sebagai suatu anugerah yang diberikan kepada umat islam di Indonesia untuk bersatu dan mengukuhkan persaudaraan sesama umat muslim.
Menurutnya acara ini bukan sekedar seremonial semata, tetapi sebagai pengingat umat muslim untuk menjaga dari penistaan agama.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
“Jadi reunian itu bukan hanya seremonial saja dan nostalgia para pejuang-pejuang 212, tapi tetap mengkokohkan persaudaran dalam islam dengan sentiasa bermunajat bersyukur,” tutur Ade.
Ade mempredisksikan masyarakat muslim dari Provinsi Riau ratusan orang berdatangan ke Jakarta dari berbagai kabupaten yang ada di Provinsi Riau seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Kuantan Singigi, Indragiri Hilir, Pekanbaru dan Kampar.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Mereka berdatangan dengan beragam transportasi seperti naik bis atau menggunakan pesawat (LKC/San)
Komentar