Daftar Isi
LancangKuning.Com, - Keuletan dan kegigihan kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) masuk dalam perhitungan Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman untuk dijadikan sebagai mitra kerja dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
Menurut kaca mata Gubernur Riau, PKK terbukti telah banyak membantu pemerintah dalam pelaksanaan program pembangunan dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang mereka kemas.
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan pembangunan masyarakat bermula dari seminar Home Economic di Bogor tahun 1957. Sebagai tindak lanjut dari seminar tersebut, pada tahun 1961 panitia penyusunan tata susunan pelajaran pada Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kementerian Pendidikan bersama kementerian-kementerian lainnya menyusun 10 segi kehidupan keluarga. Gerakan PKK di masyarakatkan berawal dari kepedulian istri gubernur Jawa Tengah pada tahun 1967 (ibu Isriati Moenadi) setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita busung lapar.
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 10 segi pokok keluarga dengan membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, yang keanggotaan timnya secara relawan dan terdiri dari tokoh/pemuka masyarakat, para isteri kepala dinas/jawatan dan isteri kepala daerah s.d tingkat desa dan kelurahan yang kegiatannya didukung dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Seperti halnya program-program yang diluncurkan oleh TP PKK Provinsi Riau, mulai dari bakti sosial (Baksos) operasi bibir sumbing, operasi gratis katarak, baksos untuk korban bencana, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM).
"Semoga dengan adanya Jambore PKK, bisa dimanfaatkan untuk membahas program-program sosial kemasyarakatan yang dapat membantu pemerintah," tegas Andi Rachman, sapaan akrab Gubernur Riau ini.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menyebut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau "merugi" kalau tidak bermitra dengan Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Saya tekankan, dinas dan badan, rugi tidak bergantengan dengan PKK dalam melaksanakan program," kata Andi Rachman dalam Acara Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi Riau, di Gedung Dharma Wanita, Jalan Diponegoro, beberapa waktu lalu.
Apalagi melihat semangat para kader yang kebanyakan ibu-ibu selama ini yang menjadi faktor alasan tersebut. "Apalagi prestasi PKK di tingkat nasional sudah banyak," sambungnya.
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau Provinsi Riau Hj Sisilita Arsyadjuliandi mengatakan PKK memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan kesejahteraan keluarga demi meningkatkan mutu dan sumberdaya keluarga.
Untuk mendapatkan status gizi keluarga yang baik diperlukan pengetahuan, kemampuan dan perilaku gizi yang baik dan benar bagi setiap anggota keluarga. Perilaku gizi yang baik dan benar adalah perilaku untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan, baik macam maupun kualitasnya.
Seorang ibu sebagai pengelola atau penyelenggara makanan dalam keluarga mempunyai peranan yang besar dalam peningkatan status gizi anggota keluarga. Oleh karena itu, semestinya seorang ibu dibekali pengetahuan yang cukup tentang perilaku gizi yang baik dan benar bagi setiap anggota keluarganya serta mampu menyiapkan hidangan sebagai penerapan pesan utama gizi seimbang.
Saat ini masing-masing kecamatan juga sudah memberikan sosialisasi kepada kader Posyandu untuk mendapat bimbingan dan pelatihan. Dalam pelatihan itu, mereka akan memperoleh pengetahuan terkait kesehatan ibu dan anak, tentang gizi, penyakit menular, program Keluarga Berencana (KB) dan lainnya.
Pemerintah Provinsi Riau berusaha mewujudkan kesejahteraan rumah tangga perempuan dan anak dengan melakukan pembinaan melalui kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Dalam jambore tingkat Provinsi Riau ini, kata Andi Rachman selain sebagai ajang berkumpul bersama juga untuk membangun kekompakan seluruh kader PKK kabupaten dan kota.
"Jambore ini guna untuk membahas program-program yang ada sekaligus untuk mencarikan solusinya," ujar Andi Rachman.(Adv).
Komentar