Daftar Isi
LancangKuning.com - Taaruf cinta adalah cara mengenali jodoh demi pernikahan yang langgeng. Selain kesiapan mental, spriritual, dan material, ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika mempersiapkan atau sedang menjalani taaruf cinta.
Taaruf cinta itu Berarti… #1 Tidak memaksakan jodoh
Apa yang dimaksud dengan jodoh menurut Islam? Jodoh adalah pasangan. Jadi, dengan siapa pun Anda kelak berpasangan, itulah jodoh Anda. Tidak lebih, tidak kurang, dan tidak ada tafsir lain.
Jodoh dalam Islam bukanlah yang seperti Anda lihat dalam film-film dongeng yang mana ada tangan dewa maupun Tuhan yang telah menentukan siapa jodoh Anda di dunia. Jodoh adalah takdir Allah yang bisa diusahakan oleh manusia.
Oleh karena itu, Anda harus mengingat ini: jangan memaksa seseorang untuk menjadi jodoh (baca: pasangan) Anda.
Taaruf cinta itu Berarti… #2 Jangan menikah karena kasihan atau putus asa
Ada kasus-kasus ketika orang terpaksa menikah karena kasihan dengan pelamar. Karena tidak tega menolak lamaran, lamaran diterima atas landasan kasihan.
Sebaliknya, bagi pelamar, juga jangan memaksa orang yang sudah menolak lamaran Anda. Meskipun pernikahan bisa terjadi, kehidupan pernikahan hanya akan menjadi neraka bagi pasangan Anda dan Anda sendiri.
Menikah karena putus asa sebab tak kunjung mendapat jodoh juga bukan hal yang baik. Untuk menenangkan hati yang resah, Anda harus mengingat ini.
Masih ada jutaan orang lain yang berpotensi mencintai Anda, dan berpotensi Anda cintai melebihi cinta saat ini atau cinta-cinta sebelumnya.
Jangan pernah menduga bahwa cinta sebelum pernikahan akan sama dengan cinta setelah pernikahan. Pada banyak cerita, cinta sesudah pernikahan bahkan bisa melebihi cinta sebelum pernikahan.
Taaruf cinta itu Berarti… #3 Cinta tidak datang dengan sendirinya
Cinta tidak begitu saja ada di hati. Ketika Anda tertarik kepada seseorang pada pandangan pertama, yang terjadi bukanlah cinta, melainkan kecenderungan hati.
Apalagi, cinta sebelum pernikahan adalah cinta yang tertutup. Satu sama lain masih menutup-nutupi kekurangan. Sehingga, yang ditemukan pada hubungan sebelum pernikahan adalah hubungan “jaga image”.
Ketika sudah menikah, suami istri harus saling terbuka akan kekurangan satu sama lain. Di saat itulah negosiasi-negosiasi dibuat. Kini, Anda menemukan kekurangan-kekurangan pasangan. Demikian pula pasangan Anda, kini mengetahui sisi-sisi buruk Anda. Kompromi, negosiasi, menjadi penting di tahap ini.
Setelah itu negosiasi dibuat, suami istri perlu saling menghangatkan cinta. Jika telah sampai di tahap demikian, cinta yang sebenarnya akan ditemukan. Itulah cinta ketika kata-kata tidak banyak berfungsi lagi, mata dan hati yang lebih banyak bekerja.
Cinta yang diusahakan kemudian memiliki arti bahwa masa sesudah pernikahan justru masa yang harus sering diisi dengan tindakan-tindakan untuk menyuburkan cinta.
Taaruf cinta itu Berarti… #4 persamaan yang harus dimiliki suami istri
Jodoh adalah cerminan sekaligus pelengkap diri. Oleh karena itu, suami istri harus memiliki minimal 4 persamaan satu sama lain. Semakin kuat persamaan ini, semakin kuat pula hubungan pernikahan.
Persamaan itu ialah:
Pertama, keduanya merasa sama-sama hidup, yang ditandai oleh 3 hal: tahu, gerak, dan rasa.Suami istri harus sama-sama tahu. Jangan menyembunyikan sesuatu.
Kedua, suami istri sama-sama gerak. Jangan satu ke kiri, yang satu ke kanan. Jangan yang satu memiliki perasaan, yang satu tidak.
Ketiga, sama-sama manusia. Misalnya, jangan menganggap karena istri adalah seorang perempuan, istri dianggap lebih rendah dari suami.
Keempat, sama-sama dewasa. Jangan yang satu dewasa, yang satu kanak-kanak. Dan dengan kedewasaan itu, keduanya harus sama-sama cinta.
Dengan 4 persamaan itu, suami istri turut saling melengkapi. Katakanlah pada poin sama-sama tahu. Manakala istri, misalkan, lebih pandai di satu bidang, ia harus melengkapi suaminya dengan keahliannya itu. demikian pula sebaliknya.
Selain persamaan, suami istri juga harus memiliki perbedaan yang karena itu, keduanya jadi saling melengkapi. Perbedaan itu ialah, yang satu perempuan dan yang satu laki-laki. Dengan perbedaan itu, keduanya saling melengkapi untuk memenuhi harapan memiliki keturunan.
Itulah yang dimaksud dengan “jodoh adalah cerminan diri sekaligus pelengkap”.
Sumber : https://id.herstyleasia.com/taaruf-cinta-nasihat-pernikahan
Komentar