Megawati 'Genetin' Prabowo: Nanti deketin saya ya

 

Foto: Pertemuan Prabowo-Megawati

LancangKuning.Com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sempat menggoda Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Hal itu dilakukan Megawati kala Prabowo menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Denpasar, Kamis 8 Agustus 2019.

Dalam pidato politiknya, Megawati sempat menyinggung perhelatan pemilihan presiden 2019 yang belum lama usai diselenggarakan. Megawati pun memaparkan perjalanan sejarah partainya.

Baca Juga: Lawan Indonesia, Timor Leste U-18 di Gilas

Menurutnya, PDIP merupakan partai yang telah banyak makan asam garam dalam dinamika politik Indonesia. Kemudian, Megawati meminta seluruh kadernya agar menyolidkan barisan untuk memenangkan hajatan politik rutinitas di Indonesia seperti pilkada, pileg dan pilpres.

“Sebentar lagi kita akan menyongsong pilkada serentak 2020. Maka dari itu, kita harus solid bergerak,” kata Megawati, Kamis 8 Agustus 2019, melansir viva.co

Pada saat yang sama, Megawati juga menyinggung perhelatan pilpres tahun 2024. Meski masih lama, namun Megawati melontarkan candaan bernada godaan kepada Prabowo Subianto.

“Tolong nanti dekatin saya ya,” kata Megawati kepada Prabowo disambut tawa riuh peserta kongres.

Seperti biasa, Prabowo sendiri lantas segera berdiri. Sembari melempar senyum, ia menempelkan tangan di pelipis kanannya sebagai tanda hormat. Tawa dan tepuk tangan hadirin pun semakin riuh.

Dalam pidato politiknya, Megawati sempat menyatakan kegelisahannya terhadap upaya disintegrasi bangsa yang menguat pada Pilpres 2019. Baginya, hal itu amat membahayakan bagi keutuhan Indonesia.

Baca Juga: Kepala Daerah Kompak Tak Hadiri Hari Jadi Riau ke-62

“Jika sikap dan perilaku intoleransi digunakan untuk pemilu, maka demokrasi Pancasila yang kita cita-citakan akan musnah, kejayaan dan semangat gotong royong akan musnah. Yang tinggal hanya anarki, teror, kekacauan dan kepedihan,” kata Megawati seraya meminta agar hal itu tak lagi dipraktikkan pada pilkada serentak 2020. (LKC)